SOLO, RAKYATJATENG – Komplotan perampok menyatroni sebuah gudang distributor rokok di Jalan Brigjend Sudiarto, Joyotakan, Serengan, Solo, Senin dini hari (15/11). Satpam yang bertugas saat kejadian Suripto, 35, ditemukan tewas di lokasi kejadian dengan bercak darah.
Sekitar pukul 01.30 dinihari, Suripto yang diketahui warga Wonosegoro, Boyolali ini sempat melaporkan situasi kantor serta foto selfie. Foto tersebut lantas dikirimkan ke grup WhatsApps kantor sebagai laporan.
Namun selang satu jam, dia tak lagi mengirimkan foto selfie serta melaporkan situasi perkembangan kantor.
Kapolsek Serengan Kompol Suwanto mengatakan, sesuai standar operasional prosedur (SOP) kantor bagi satpam yang berjaga malam wajib melaporkan situasi kantor di grup WhatsApp kantor.
“Namun dari laporan terakhir, korban tidak lagi melaporkan situasi kantor hingga pagi hari,” kata Kalpolsek.
Sekitar pukul 06.45, lanjut Suwanto, salah seorang pekerja datang ke gudang dan mendapati pintu pagar gudang dalam kondisi tertutup namun tidak terkunci. Dia juga tidak menemukan satpam yang bertugas saat itu. Karyawan tadi lantas masuk ke dalam untuk mengecek situasi.
“Korban ditemukan tergeletak dengan posisi terlentang di lantai ruang satpam. Kemudian ada bercak darah di lantai. Mendapati ada kejanggalan karyawan tadi langsung menghubungi petugas piket di Polsek Serengan,” katanya.
Setiba di lokasi, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tim inafis bersama dokter puskesmas datang ke lokasi guna memastikan kondisi korban.
“Sementara ditemukan ada luka lebam di bagian wajah diduga karena hantaman benda tumpul di bagian kepala belakang,” jelas Suwanto.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim puskesmas dan polsek, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Moewardi guna dilakukan otopsi lanjutan,” kata Suwanto.
Dari hasil olah TKP, brankas kantor berisi uang tunai Rp 270 juta hasil penjualan rokok raib dari dalam gudang. Pelaku diperkirakan ada empat orang.
“Ini masih dugaan awal ya, karena ukuran brankas yang cukup besar dan hanya bisa diangkat minimal empat orang,” kata kapolsek, dikutip dari Jawa Pos Radar Solo.
Dari hasil olah TKP, boks diduga berpindah lokasi. Sebab, ada bekas gesekan di lantai luar dari posisi awal boks di dalam ke posisi tembok pagar bangunan.
“Kami duga perampok ini naik pagar kemudian melompat ke dalam kemudian keluar lewat pagar utama,” bebernya.
Untuk penyelidikan lebih jauh kasus ini diserahkan ke Satreskrim Polresta Surakarta. Sedangkan barang bukti yang disita ada sepeda motor milik korban. Sedangkan handphone korban sampai kemarin belum ditemukan.
“Di lokasi juga tidak terpasang CCTV, jadi tidak bisa diketahui ciri-ciri pelaku dan jumlahnya berapa,” ujar kapolsek. (atn/bun/dam/JPC)