KLATEN, RAKYATJATENG – Status siaga Gunung Merapi sudah genap satu tahun semenjak dinyatakan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja pada 5 November 2020 silam. Meski begitu, sejumlah jalur evakusi di lereng Merapi Klaten masih mengalami kerusakan parah.
Salah satunya di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, tepatnya di depan pesanggrahan Paku Buwono (PB) kawasan objek wisata Deles Indah. Bahkan saat musim penghujan, jalur itu tidak bisa dilintasi warga karena aspal telah mengelupas. Yang tersisa hanya bebatuan dan pasir.
”Kalau jalan sendiri di musim penghujan seperti ini sudah tidak bisa dilewati warga karena mengalami kerusakan sangat parah. Khususnya di Deles Indah dari pesanggrahan ke bawah,” ucap salah seorang warga Desa Sidorejo, Sukiman, kemarin (4/11).
Sukiman menjelaskan, saat ini warga sudah tidak ada pilihan lagi jika sewaktu-waktu Merapi erupsi. Meski masih bisa dilintasi jalan desa, tetapi kondisinya juga mulai mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan aktivitas penambangan, sehingga menyebabkan truk galian C melintasi jalan yang bukan kelasnya.
Pemkab Klaten memang sudah merencanakan melakukan perbaikan jalur evakuasi khususnya di Desa Sidorejo pada 2022 mendatang dengan anggaran Rp 5 miliar. Nantinya konstruksi jalan dalam bentuk betonisasi sepanjang 1,5 kilometer. Meski begitu, Sukiman berharap agar perbaikan dilakukan dari pesanggrahan ke bawah. Karena menurutnya prioritas untuk diperbaiki.
”Kalau bisa perbaikan jalannya dimulai dari atas ke bawah. Kalau 1,5 Km ya berarti dari pesanggrahan hingga sekitar kantor desa. Tetapi kalau perbaikan dimulai dari bawah ya sama saja soalnya yang di depan pesanggrahan ini kalau sudah musim penghujan sudah tidak bisa dilewati warga,” ucapnya.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, kerusakan jalur evakuasi terjadi di Pasar Surowono Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang menuju Karangnongko. Terdapat lubang menganga dengan kedalaman yang bervariasi. Apabila tidak hati-hati dalam mengendarai sepeda motor bisa jatuh.
Menanggapi itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengakui ada beberapa ruas jalur evakuasi yang belum mulus. Meski begitu, warga lereng Merapi memiliki jalur alternatif yang kondisinya lebih bagus untuk melakukan evakuasi mandiri ketika Merapi erupsi.
”Kalau untuk melakukan perbaikan seperti yang di Sidorejo dibutuhkan anggaran sekitar Rp 30 miliar. Padahal APBD kami terbatas dan jalan yang diperbaiki tidak hanya di Sidorejo saja tetapi seluruh Klaten,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, perbaikan jalur evakuasi sudah dianggarakan dalam APBD 2022. Meski begitu, nantinya perbaikan belum bisa dilakukan secara menyeluruh karena keterbatasan anggaran.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang (DPU-PR) Klaten Suryanto mengungkapkan pada 2022 akan dilakukan perbaikan sejumlah jalur evakuasi di lereng Merapi. Salah satu ruasnya Kaliwuluh-Deles Indah dengan anggaran Rp 5 miliar.
”Untuk perbaikan jalan rusak itu kita akan melakukan berdasarkan pada segmen yang benar-benar rusak karena anggarannya hanya Rp 5 miliar. Setidaknya sepanjang 1,5 Km saja yang bisa kita betonisasi,” ucapnya. (ren/adi/dam/JPC)