BOYOLALI, RAKYATJATENG – Trend kasus Covid-19 di Boyolali yang menunjukan penurunan ternyata masih berdampak bagi pelaku UMKM, khususnya pedagang kuliner yang berdomisili di sekitar Perumahan Kebun Palem. Tak sedikit pedagang mengaku untuk survive mempertahankan omzet mengalami kesulitan.
Untuk itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupaya menggandeng pedagang kuliner untuk melakukan terobosan dalam mengembangkan sistem pemasaran yang memanfaatkan pendekatan personal dan penjualan secara digital.
Pelatihan yang dilaksanakan Selasa (27/10/2021) di Boyolali mengajarkan kepada pelaku UMKM untuk membuat desain iklan produk memanfaatkan Corel draw.
“Sukses melakukan promosi lewat digital ditentukan sejauhmana visual konten yang ditawarkan melalui platfom media sosial. Pelaku kuliner dituntut menguasai pembuatan desain agar mampu mempengaruhi psikologis calon konsumen untuk tertarik membeli produk,” ujar Dosen Ilmu Komunikasi USM, Firdaus Azwar Ersyad.
Pelatihan yang diikuti 10 pelaku kuliner secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan juga membekali kemampuan soft skill dalam pelayanan konsumen.
Salah satu pemateri, Tika Ristia Djaya mengaku pemasaran digital harus diimbangi dengan kemampuan penjual dalam melakukan Komunikasi Persuasif dalam melayani konsumen saat melakukan transaksi jual beli.
“Selain prinsip integritas dalam bersikap jujur dalam berjualan, pemahaman karakter konsumen perlu dipelajari untuk mengemas bagaimana cara komunikasi persuasif yang sesuai dengan target konsumen,” ujar Tika Ristia Djaya.
Salah satu pelaku kuliner yang mengolah rempah, Siti Hartatik mengaku sangat terbantu dengan terselenggaranya pelatihan pembuatan desain untuk membuat konten visual yang menarik.
“Selama ini gak pernah belajar Corel untuk membuat desain. Tapi melalui pelatihan ini membuat saya jadi paham bikin materi promosi secara online itu ternyata kita juga perlu belajar desain untuk membuat visual produk agar menarik,” ujar Siti Hartatik.
Pelatihan yang dirancang sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi ini sebagai bentuk kontribusi Program Studi Ilmu Komunikasi untuk melatih masyarakat belajar ilmu komunikasi yang selama ini hanya dapat diakses oleh mahasiswa di kampus.
Harapannya pengetahuan yang didapat mampu membantu pelaku UMKM untuk melakukan kreativitas di tengah pandemi Covid-19. (Sen)