Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.
YOGYAKARTA, RAKYATJATENG – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah enam kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Rabu (6/10/2021).
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB. Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm selama 29-151 detik, lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-10 mm selama 19-23 detik, serta 23 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4-8 mm selama 7-13 detik.
Pada Rabu pagi, asap tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama periode pengamatan. Pada Selasa (5/10) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga dua kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 1.000 meter.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung. (Antara)