Pasar Janglot Kobong: Tak Ada Anggaran, Pedagang Perbaiki Mandiri

  • Bagikan

TINGGAL PUING: Pasar Janglot, Sragen terbakar Sabtu hingga Minggu dini hari. (AHMAD KHAIRUDIN/RADAR SOLO)

SRAGEN, RAKYATJATENG – Kebakaran Pasar Janglot, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami kebakaran hebat Sabtu malam hingga Minggu dini hari menelan kerugian Rp 1,5 miliar.

Untuk revitalisasi Pemkab Sragen belum akan menganggarkan, pedagang diminta memperbaiki kios dan los secara mandiri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedy Rosanto mengatakan, kerugian terbakarnya Pasar Janglot ditaksir Rp 1,5 miliar.

Pihaknya membenarkan sempat ada pemadaman dan dugaan korsleting listrik sebagai penyebab kebakaran.

Selain itu lokasi yang rapat antar pedagang dan bahan dagangan yang mudah terbakar menjadi salah satu penyebab api cepat membesar. ”Pedagang memang cukup rapat dan mudah terbakar,” ujar Tedy.

Dia mengatakan, saat ini tidak ada anggaran untuk perbaikan pasar. Sehingga dia berharap pedagang aktif membersihkan dan memperbaiki dengan usaha sendiri. Supaya bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Demikian juga terkait pembangunan, pasar tersebut belum direncanakan. Karena membutuhkan anggaran besar, sehingga yang paling memungkinkan dalam waktu dekat yakni membuat detail engineering design (DED) terlebih dahulu.

Untuk diketahui, kebakaran di Pasar Janglot terjadi pukul 23.30 WIB. Awalnya pada sore hingga malam hari lokasi diguyur hujan lebat. Lantas ada pemadaman listrik di kawasan tersebut.

Kemudian listrik baru menyala kembali sekitar pukul 23.30 WIB. Bersamaan itu muncul kobaran api dari salah satu kios pasar milik Rini, 54, warga Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal. Api diduga berasal dari korsleting listrik kios itu. Selanjutnya api semakin membesar dan merembet ke beberapa los dan kios.

Kerugian sementara, tercatat lima los yang digunakan 58 pedagang. Ditambah delapan kios, namun yang mengalami kerusakan kebakaran parah ada dua kios. Kebakaran baru bisa dipadamkan Minggu (26/9) pukul 01.20 WIB dinihari.

Sunardi, 54, warga Dusun Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen mengaku saat lewat melihat kepulan asap di pasar Janglot Tangen. Saat didekati ternyata asap tersebut berasal dari los toko kelontong yang merambat ke kios yang lain.

”Api semakin membesar, warga sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api. Kemudian mobil pemadam kebakaran tiba, namun sudah ada puluhan kios dan los terbakar,” ujarnya.

Mayoritas yang terbakar kios dan los sembako, roti dan pakaian. Kebakaran baru bisa dipadamkan oleh damkar pukul 01.20 WIB.

Para pedagang pasar mengeluarkan dagangan saat itu gelap dan masih gerimis. Karena panik banyak dagangan tercecer di lorong pasar. Mereka khawatir api menyambar kios miliknya.

Pedagang Pasar Janglot berharap Pemkab Sragen akan menganggarkan untuk renovasi dan perbaikan Pasar Janglot Tangen. Karena bangunan tersebut sudah cukup tua. Pembangunan terakhir pada 1982 atau hampir 40 tahun lalu. (din/bun/dam/JPC)

  • Bagikan