Bulan Depan Waduk Pidekso Diresmikan Presiden Jokowi

  • Bagikan

MEGAPROYEK: Foto udara Waduk Pidekso November tahun lalu. Progres proyek tersebut sudah 76 persen. (PROKOMPIM SETDA WONOGIRI FOR RADAR SOLO)

WONOGIRI, RAKYATJATENG – Lahan seluas sekitar 41 hektare segera dibebaskan untuk membangun jaringan irigasi Waduk Pidekso. Dana yang dibutuhkan Rp 148 miliar. Rampung bangun irigasi, waduk tersebut segera diresmikan Presiden Jokowi.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Irigasi Bendung Pidekso Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Annisa Hayu Widwiasih mengatakan, sebanyak 816 bidang tanah bakal terdampak pembangunan saluran irigasi Waduk Pidekso.

Saluran irigasi akan melintasi 15 desa di Kecamatan Giriwoyo dan Kecamatan Baturetno. Rinciannya, 11 desa di Giriwoyo dan empat desa di Baturetno.

Tanah yang terdampak tersebut mencakup tanah kas desa maupun tanah milik warga. “Waduk Pidekso diharapkan mampu mengairi daerah irigasi seluas 1.500 hektare,” terang Annisa di sela sosialisasi pembangunan Bendung Pidekso di Ruang Kahyangan Kompleks Setda Wonogiri, Selasa (7/9).

Pembebasan tanah untuk jaringan irigasi rencananya dilaksanakan tahun depan dan dilanjutkan pembangunan pada 2023. Saluran irigasi akan terbagi menjadi hantar kanan dan hantar kiri yang sumbernya dari waduk setempat.

Dengan adanya suplai irigasi dari Waduk Pidekso, area persawahan yang semula tadah hujan, akan menjadi persawahan dengan irigasi teknis. Persentase panen diperkirakan bisa meningkat dari 133 persen menjadi 438 persen, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar waduk.

Sementara itu, saat ini, progress pembangunan utama Waduk Pidekso mencapai 76 persen. Rencananya, waduk diresmikan Presiden Joko Widodo Oktober nanti.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, proyek waduk tinggal merampungkan beberapa bangunan minor. Saat peresmian bulan depan, waduk sudah bisa digenangi air.

Soal pengadaan tanah untuk jaringan irigasi, Bupati sudah meminta kepala dinas dan kepala desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat. “Untuk tanah kas desa sudah ada penggantinya. Masih di satu kecamatan,” ujar Joko Sutopo. (al/wa/dam/JPC)

  • Bagikan