KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Untuk mendapatkan belas kasihan dari istri dan mertuanya, warga asal Kota Solo berinisial RZ (25), nekat melukai dirinya sendiri dengan menusuk salah satu pahanya. Hal itu dilakukan agar RZ terkesan menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas).
Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, aksi nekat RZ tersebut dilakukan di dekat jembatan di Ngranjing, Jumapolo, Karanganyar, Selasa (7/9) malam.
Saat itu, dia berniat menemui istrinya yang tinggal di wilayah Jatiyoso, Karanganyar. Sebab, sudah beberapa hari RZ meninggalkan rumah dan hidup sendiri di kos-kosan di Kota Solo.
Kapolres Karanganyar AKBP Much Syafi Maula melalui Kapolsek Jumapolo Iptu Herawan Prasetyo Budi mengungkapkan, awalnya pihak kepolisian tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
Namun beberapa warga mendengar informasi terkait adanya tindak pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di wilayah Jumapolo. Atas informasi dari warga itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, termasuk mendatangi RZ yang saat itu berada di rumah istrinya di Jatiyoso.
Namun, fakta akhirnya terkuak. Saat dilakukan penyidikan oleh tim penyidik Polsek Jumapolo dan Satreskrim Polres Karanganyar, RZ mengaku bahwa dia tidak menjadi korban curas. Aksinya menusuk salah satu paha dengan pisau tersebut dilakukan semata-mata ingin mendapatkan belas kasihan dari istri dan mertuanya.
“Tidak curas, tapi korban itu melukai dirinya sendiri. Biar dikasihani istri dan mertuanya. Karena selama pandemi penghasilnya kurang dan sebelumnya memang sempat ada persoalan rumah tangga,” kata kapolsek.
Sejauh ini, RZ masih menjalani pemeriksaan. RZ mengaku pisau yang digunakan untuk melukai diri sendiri tersebut dibawa dari tempat kos-kosannya di Solo.
“Pisaunya dibuang ke jembatan. Sebelum menusuk pahanya, RZ mengaku sempat bingung berhenti di jembatan Jumapolo. Setelah menusuk pahanya, pisau dibuang ke sungai yang berada di bawah jembatan,” beber kapolsek.
Sementara menurut informasi, RZ sebelumnya bekerja sebagai penjual batik di Kota Solo. Namun, selama pandemi penghasilnya terus mengalami kemerosotan dan akhirnya bingung mencari pekerjaan.
Hal tersebut kemudian berdampak terhadap keluarganya. Hingga akhirnya RZ nekat melakukan aksi tersebut agar bisa mendapat belas kasihan dari istri dan mertuanya. (rud/ria/JPC)