Begal Beraksi di Depan Balaikota Semarang, Seorang Korban Tewas

  • Bagikan
Korban Slamet Riyadi masih dirawat intensif di IGD RSUP dr Kariadi, Semarang. (ISTIMEWA)

Korban Slamet Riyadi masih dirawat intensif di IGD RSUP dr Kariadi, Semarang. (ISTIMEWA)

SEMARANG, RAKYATJATENG – Semarang mulai tak aman. Aksi begal jalanan semakin menggila. Hampir setiap malam beraksi. Aksi terakhir, sampai menelan korban jiwa.

Korban Sayyid Bintang Caesar, 20, warga Jalan Rorojonggrang Timur XIV RT 01 RW 06 Kelurahan Manyaran, Semarang Barat, Kota Semarang harus meregang nyawa. Ia tewas setelah motor yang dikendarai bersama Slamet Riyadi, 19, temannya, warga Mayangsari RT 11 RW 02 Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang ditendang oleh kawanan begal.

Ia jatuh tersungkur membentur aspal, hingga mengalami gegar otak. Sedangkan korban Slamet terluka parah, dan harus dirawat intensif di IGD RSUP dr Kariadi Semarang.

Ironisnya, aksi pembegalan itu terjadi tepat di depan Balai Kota Semarang.

Menurut keterangan korban Slamet Riyadi, kejadian itu bermula pada Minggu (5/9) sekitar pukul 03.00, ia dan korban Sayyid Bintang meluncur dari arah Stasiun Poncol mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol H 4396 EH warna hitam.

Saat itu, ia membonceng, sedangkan Sayyid Bintang yang mengendarai di depan.

Selama perjalanan itu, korban merasa diikuti tiga pelaku yang mengendarai dua sepeda motor.

“Dua orang naik Honda Sonic berboncengan, sedangkan yang satu naik motor matic sendirian,” ujar Slamet Riyadi saat dimintai keterangan polisi.

Nah, sampai di Jalan Pemuda, tepatnya di depan kantor Balaikota Semarang, tiba-tiba ketiga pelaku meneriaki korban: berhenti-berhenti sambil dipepet.

“Saya nggak mau berhenti, pas di depan kantor balai kota, sepeda motor saya ditendang,” katanya.

Menurut Slamet, ia dan temannya ditendang oleh pelaku yang mengendarai motor Honda Sonic.
Akibatnya, Slamet dan Sayyid Bintang hingga terjatuh tersungkur, sedangkan motornya menabrak trotoar jalan.

Nahas dialami Sayyid Bintang. Kepalanya membentur aspal hingga mengalami gegar otak dan pendarahan. Darah segar keluar dari mulut dan hidungnya.

Ia juga mengalami luka memar di kepala bagian atas, luka lebam pada mata kanan-kiri bagian bawah, luka lecet di badan bagian kanan, luka lecet pada lengan atas kiri, luka lecet pada lutut kiri-kanan, luka lecet pada tangan kiri, serta luka lecet pada mata kaki kiri.

Begitu mengetahui kedua korban jatuh terkapar, dengan cepat pelaku mengambil barang berharga milik korban. Di antaranya, dompet dan HP Samsung J7 Prime warna hitam. Setelah itu, ketiga pelaku kabur ke arah Tugu Muda.

Kapolsek Semarang Tengah Kompol Gali Atnajaya mengatakan, setelah kejadian itu, kedua korban yang tergeletak di tepi jalan ditolong oleh warga. Keduanya dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang dengan menggunakan Ambulans Hebat.

Sebelum dibawa ke kamar mayat, Tim Elang dan penyidik Lakalantas Polrestabes Semarang lebih dulu melakukan olah TKP. Selain itu, Minggu (5/9) pagi, tim Inafis Polrestabes Semarang juga melakukan olah TKP.

Satpam Bank Jateng, tak jauh dari TKP, Andi Purnomo, 38, mengaku, tidak bertugas saat kejadian. Namun berdasarkan cerita temannya yang bertugas sif malam, Fajar Arianto, membenarkan jika sekitar pukul 04.00 ada orang teriak-teriak di jalan depan balai kota. Saat itu, kata Andi, temannya mengira hanya orang iseng yang sedang cekcok saja.

“Namun beberapa saat kemudian, Fajar dikagetkan suara berisik motor yang melaju kencang. Satu tancap gas ke arah Paragon Mal, dan satunya lagi ke arah Tugu Muda,” ceritanya.

Setelah ada warga ramai-ramai, lanjut dia, Fajar baru tahu kalau teriakan tersebut adalah aksi pembegalan. “Setelah itu, Fajar dan warga di lokasi kejadian menolong korban,” katanya. (cr7/aro/JPC)

  • Bagikan