Ilustrasi-Simulasi pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah di Solo beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita
SOLO, RAKYATJATENG – Sejumlah sekolah di Kota Solo, antara lain SMPN 22 Surakarta dan SD Warga segera memulai pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari empat ke tiga.
“Tetapi jumlah sekolah yang PTM akan lebih banyak minggu depan, kira-kira tanggal 6 September. Yang penting saya sudah minta kesediaan orang tua dulu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati di Solo, Rabu (1/9/2021).
Ia mengatakan jika orang tua siswa memperbolehkan maka Dinas Pendidikan akan memastikan kesiapan PTM di setiap sekolah, namun jika orang tua tidak berkenan maka anak-anak tersebut masih diperbolehkan mengikuti pembelajaran jarak jauh.
“Karena masih separo-separo di rumah dan di sekolah. Saya serahkan pada sekolah masing-masing yang paling tahu kondisi sekolah. Kalau besok diatur dinas sampai detail kan nanti kesulitan juga, jadi nanti saya minta sekolah mengatur sesuai situasi dan kondisinya,” katanya.
Dari sisi vaksinasi, dikatakannya, hampir seluruh guru di Kota Solo sudah tervaksin. Selain itu, vaksin juga sudah mulai merambah ke kalangan siswa.
“Guru-guru di Solo sudah 90 persen, anak-anak sudah jalan lebih dari 14.000 siswa. Selain itu, sekolah yang belum pernah simulasi harus simulasi dulu, harus mengajukan dulu,” katanya.
Sementara itu, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan untuk siswa yang akan mengikuti PTM wajib diantar orang tuanya hingga ke sekolah.
“Seperti simulasi di bulan-bulan sebelumnya, izin orang tua dulu. Kalau tidak mengizinkan maka anak-anak bisa mengikuti pelajaran dari rumah,” katanya.
Sedangkan untuk siswa yang merupakan anak yatim piatu, pihaknya sudah menyediakan angkutan penghubung atau feeder khusus dari Dinas Perhubungan.
“Untuk vaksin kami kejar terus agar semua sudah vaksin, tetap disarankan vaksin tetapi paralel, sambil jalan nanti kami vaksin, kalau menunggu divaksin semua kelamaan. Ini kan (capaian vaksin) sudah 86-87 persen, sudah sangat aman bagi anak-anak, yang penting anak-anak pakai masker,” katanya. (Antara)