Polisi Nyatakan Tiga Pendaki Tewas di Gunung Bawakaraeng Sulsel

  • Bagikan
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/8). (Basarnas Makassar/Antara)

Tim penyelamat mengevakuasi jenazah pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (18/8). (Basarnas Makassar/Antara)

MAKASSAR, RAKYATJATENG – Kepolisian Resor (Polres) Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut, jumlah pendaki yang tewas di Gunung Bawakaraeng sebanyak tiga orang. Setelah salah satu korban yang ditemukan tim penyelamat namanya terdapat kekeliruan.

”Iya, ada tiga orang yang meninggal dunia. Satu korban atas nama Rian masih dicari tim penyelamat,” ujar Kapolsek Tinggimoncong Gowa Iptu Hasan seperti dilansir dari Antara.

Tiga orang korban tewas tersebut masing-masing Steven, 21, mahasiswa PNUP; Zainal Abidin, 21, mahasiswa UIN Alauddin; dan Rian, 20, jasadnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Hasan menjelaskan, dari informasi yang diperoleh, awalnya rombongan berjumlah delapan orang itu berangkat dari Sungguminasa, Gowa menuju Gunung Bawakaraeng pada Sabtu (14/8). Saat tiba di Pos Bulubalea pada malam hari, sempat dicegat petugas.

Namun, karena jumlah pengunjung mencapai 400 orang, tidak seimbang dengan jumlah pengamanan, sehingga penjagaan pos di sana berhasil dibobol pengunjung yang akan naik menuju puncak dari jalur tersebut.

Selanjutnya, pada 15 Agustus, mereka berangkat menuju puncak Gunung Bawakaraeng untuk persiapan mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih pada Selasa (17/8). Mereka bermalam di Pos 8, karena diterjang badai.

Setelah itu, keesokan harinya 16 Agustus, baru kembali ke puncak. Tetapi tidak lama berada di puncak, mereka pun kembali turun karena terjadi badai di atas puncak gunung setempat serta persediaan logistik menipis dan kekurangan alat penerangan.

”Jadi, antara pos 8 dan 7 di situ, mereka sudah mulai terpisah-pisah. Korban Steven ditemukan pendaki lain di pos 7 dan menginformasikan ke Basarnas ada jasad tergeletak di jalan (jalur), kemudian dievakuasi di Pos 7,” ujar Hasan.

Selanjutnya, di antara pos 5 dan 6, korban lain atas nama Rian diperkirakan meninggal pukul 06.00 wita. Awalnya, rekan Rian, bernama Wahyudi dan Suardi, mereka bertiga sempat bertahan di lokasi itu saat subuh.

Namun saat pagi, Rian diperkirakan sudah meninggal, sehingga rekannya memutuskan meninggalkan korban untuk mencari bantuan dan meletakkannya di bebatuan dan pohon sambil ditutup jaket hitam agar mudah ditandai.

Setelah melaporkan kejadian itu, tim SAR kemudian menyisir lokasi kejadian, mengambil jenazah Rian. Namun bukan Rian yang ditemukan, melainkan korban lain bernama Zainal Abidin yang tergeletak di pinggir jalan sekitar pos 6 mendekati pos 5.

”Temannya yang ikut menunjukkan lokasi tidak melihat secara jelas apakah itu Rian atau Zainal. Setelah dikirimkan foto oleh keluarga, ternyata itu bukan Rian,” terang Hasan.

Guna memastikan hal itu, saat tiba di Puskesmas Tinggimoncong kantong jenazah dibuka untuk melihat langsung. Ternyata itu bukan sosok Rian melainkan Zainal.

”Jadi korban Rian dicari lagi, disisir bersama tim relawan cuma belum ditemukan, takutnya kena hantaman badai atau terperosok ke jurang. Sejauh ini belum ada perkembangan lanjutan,” ujar Hasan. (JPC)

  • Bagikan