JEPARA, RAKYATJATENG – Seorang siswa yang sedang melaksanakan tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL) harus pulang tinggal nama.
Siswa bernama Herdiansyah Eko Adi Saputro (16) tersebut ditemukan tak bernyawa tak jauh dari kapal tempatnya melaksanakan kegiatan PKL yang sedang berlabuh di alur Sungai Silugonggo, Minggu (15/8) dini hari kemarin.
Warga RT 2 RW 5, Desa Kaliaman, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara tersebut diduga terpleset dan akhirnya tercebur ke sungai.
Kasatpolair Polres Pati, Iptu Sutamto mengungkapkan, kronologinya, pada Sabtu (14/08) sekitar pukul 00.00 Kapal Motor Candra Mina Adytia 01 sedang berlabuh di alur Sungai Silugonggo, tepatnya di dermaga pelabuhan Juwana, menunggu air pasang untuk berangkat melaut.
Sekitar pukul 00.20, seorang rekannya yang sedang tidur mendengar suara seperti orang terjatuh. Seketika dia memberitahukan kepada rekan yang lain yang juga mendengar suara tersebut.
Kemudian keduanya mencari arah sumber suara dari samping kiri kapal dengan menggunakan senter. Ternyata didapati bahwa ada seseorang jatuh ke sungai. Terlihat ujung kepala dan kedua tangan korban, sempat berteriak berusaha meminta pertolongan. Kemudian keduanya membangunkan semua Anak Buah Kapal (ABK) yang ada di atas kapal.
“Melihat adanya orang tenggelam mereka kemudian mengambil tali untuk diulurkan kepada korban namun belum sampai tali tersebut diulurkan kepada korban sudah hanyut tenggelam. Pencarian dilakukan selama sekitar 24 jam akhirnya ditemukan pada Minggu (15/8) pukul 01.00,” paparnya.
Untuk diketahui, Herdiansyah Eko Adi Saputro bersama 6 temannya sedang melaksanakan tugas sekolah Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kapal Motor Candra Mina Adytia 01. Ke tujuh siswa tersebut berasal dari SMKN 1 Jepara, diduga korban terpelesat dari buritan belakang tidak bisa menyelamatkan diri hanyut tenggelam.
“Korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan ke arah selatan jarak dari tempat kejadian kurang lebih 300 meter dalam posisi mengambang, setelah dievakuasi untuk di visum pihak kepolisian dengan hasil tidak ditemukan tanda-tanda kriminal. Selanjutnya jasad diserahkan ke pihak keluarga,” imbuh Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto. (ks/him/aua/top/JPR/JPC)