Mencari Burung Puyuh, Malah Temukan Mayat Bayi Perempuan di Bawah Jembatan

  • Bagikan
PENEMUAN MAYAT BAYI: Evakuasi jasad bayi dibawah Jembatan Sejugil, Desa Punthukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat (30/7). (RUDI HARTONO/RADAR SOLO)

KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Warga di Desa Punthukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jumat (30/7/2021) siang digegerkan dengan adanya penemuan sosok mayat bayi yang dibuang di aliran sungai Ngraten, tepatnya di bawah Jembatan Sejugil, Desa Punthukrejo, Karanganyar.

Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, jasad bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut, ditemukan oleh Suharno 53, warga setempat.

Ia sebelumnya mendapatkan kabar dari seorang anak di desa tersebut, bahwa ada mayat bayi yang saat itu sudah dalam keadaan membusuk, di bawah Jembatan Sejugil.

Mendapatkan kabar tersebut, kemudian Suharno lekas melihat lokasi, dan benar ada sosok mayat bayi yang dalam kondisi sudah membusuk tergeletak dibawah jembatan.

“Tadi ada anak-anak yang nyari burung puyuh di sebelah selatan jembatan mas, terus melihat ada bayi itu. Setelah itu mereka lari lapor ke warga. Karena jelas bayi, selanjutnya kami melapor penemuan tersebut ke pihak kepolisian dan pemerintah desa,” terang Suharno.

Di sisi lain, Budi Sucipto salah satu tenaga paramedis Puskesmas Ngargoyoso, mengatakan setelah sampai di TKP, dilakukan proses evakuasi jasad dari dasar sungai, dimana selanjutnya dilakukan visum luar.

Budi mengungkapkan, mayat bayi dengan jenis kelamin perempuan tersebut, diduga sudah lahir dua atau tiga hari yang lalu dan sengaja dibuang oleh orang tuanya.

Hal tersebut lantaran dalam proses visum yang dilakukan, kondisi mayat bayi sudah membusuk, dan mengalami luka pada bagian lengan kiri. Diduga luka teresebut akibat benturan.

Tak hanya itu saja, diduga bayi tersebut setelah lahir langsung dibuang oleh orangtuanya. Lantaran tim menemukan adanya bekas tali pusar yang diduga sengaja dipotong dan tidak diikat terlebih dahulu.

“Kalau lahir secara medis itu tidak mas. Karena kalau medis itu, ari-arinya itu sebelum diputus diikat atau dijepit. Kalau ini tadi tidak dan seperti langsung dipotong begitu saja,” pungkas Budi. (rud/dam/JPC)

  • Bagikan