REMBANG, RAKYATJATENG – Jalan lingkar Sarang, Rembang, kembali mengalami keretakan di sejumlah titik. Kondisi terparah di bagian timur dekat proyek jembatan penyambung antara Karangmangu -Temperak.
Agar kerusakan tak semakin parah. Warga memasang kayu peringatan agar tidak dilintasi kendaraan. Baik roda dua, roda tiga dan empat.
Terkait kerusakan ini dikonfirmasikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTaru) Kabupaten Rembang. OPD terkait sudah mengetahui dan ke lapangan. Lalu juga sempat menanyakan masyarakat sekitar.
Kepala DPUTaru Kabupaten Rembang Sugiarto saat dikonfirmasi menyampaikan sebenarnya kondisi jalan, pemadatannya sudah cukup bagus. Tetapi karena kondisi ekstrem. Ada yang tergerus dan alami keretakan.
”Posisi jalan dekat laut. Tiap kali disapu ombak material terbawa. Lama kelamaan yang bawah menjadi keropos. Akhirnya menjadi amblas,” keteranganya.
Jadi Sugiarto menekankan kerusakan disana dipicu bukan pekerjaan, konstruksinya. Tetap karena kondisi alam. Lokasinya sangat ekstrem. Untuk mengatasi idealnya segera diperbaiki. Tetapi kalau hanya dilakukan itu saja percuma.
Sehingga disamping diperbaiki harus ada bolder pemecah gelombang. Sifatnya tanggul dari bolder-bolder besar. Supaya tidak langsung menatap ke jalan. Terkait teknis tersebut bisa menjadi ranah lintas sektoral.
Bisa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena pantai. Termasuk DPUTaru sendiri mestinya bisa untuk pengaman jalan. Tentunya ketika ada uang atau anggaran.
”Misalnya kalau punya kepentingan perlu ke arah sana. Cuma kalau bicara BBWS, belum tentu mempunyai prioritas kesana. Jadi kembali lagi hanya hanya jalan saja dibenahi tanpa dibolder atau tanggul percuma,” ujarnya.
Lebih lanjut Sugiarto menyampaikan terkait jalan yang rusak. inventarisnya yang amblas Sheet Pile di angka 800-1.000. Artinya 1 pile, setengah meter. Kerusakan hanya 150 X setengah meter, berarti sepanjang 75 meter. Kira-kira mendekati jembatan yang akan dibangun. Itu yang sangat ekstrim.
“Sebenarnya fungsi jalan di sana luar biasa. Sekaligus menahan abrasi bagi masyarakat sekitar. Jadi masyarakat diuntungkan, sebaliknya juga pemerintah,” imbuhnya. (ks/ali/noe/top/JPR/JPC)