WONOGIRI, RAKYATJATENG – Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Wonogiri yang semula level 3, kini level 4. Ini sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dan Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Di Jawa Tengah, tercatat 26 kabupaten/kota yang masuk kriteria level 4, Wonogiri salah satunya.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, ada beberapa indikator yang membuat Kota Sukses masuk kriteria level 4, yakni kasus kematian pasien Covid-19 di Wonogiri cukup tinggi. Selain itu, berdasarkan teknologi Google maps, aktivitas kendaraan masih tinggi.
Meski begitu, kasus baru pasien terkonfirmasi positif cenderung rendah. Bahkan, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi menurun.
“Tapi kematiannya ini yang tinggi. Kalau mobilitas dianggap tinggi, itu karena kita sentral. Bus dan lainnya sentralnya kan di Wonogiri,” kata dia Senin (26/7/2021).
Bupati mengaku telah berkoordinasi dengan unsur forkompimda lainnya menyikapi PPKM level 4. Pemkab melakukan langkah persuasif agar masyarakat bisa taat dengan regulasi berbasis kesadaran. Termasuk mempercepat vaksinasi.
Regulasi pada PPKM level 4, imbuh bupati, tak jauh beda dengan aturan sebelumnya. Namun ada yang dilonggarkan. Di antaranya dapat makan di tempat maksimal 20 menit.
“Makan (ditempat) silakan, yang penting jaga jaraknya oke, protokol kesehatannya jalan. Kalau misal banyak yang makan di tempat, (pengunjung) dapat diminta untuk bungkus saja. Ini seni yang akan kami berikan sebagai materi sosialisasi supaya pelonggaran ini tidak disalahartikan,” papar Joko Sutopo.
Pelaku usaha juga harus bisa ikut mengontrol pengunjung. Ketika semua pihak dapat bekerja sama, maka cukup dilakukan langkah persuasif. Ketika di lapangan terjadi sebaliknya, maka terjadi pengingkaran terhadap komitmen kebersamaan.
“Kontrolnya misalnya, oh ini ada warung x tidak konsisten. Besok bisa kami tindak. Ini fotomu tanda kamu tidak konsisten. Ada penindakan tegas dari pemerintah. Kami membangun kesadaran kolektif. Pelaku usaha kami minta punya kesadaran juga,” ungkap bupati.
Sementara itu, dari dari Twitter resmi Pemkab Wonogiri (@mBangunWonogiri), per 21 Juli tercatat ada 7.742 kasus kumulatif korona, sedangkan pada 25 Juli pukul 21.00 kasus kumulatif berjumlah 7.951. Artinya, selama 21-25 terdapat penambahan kasus baru sebanyak 209 kasus.
Sementara hingga 25 Juli, jumlah kumulatif kasus pasien positif korona yang meninggal 719. Naik 58 kasus dibandingkan 21-25 Juli.
Untuk pasien sembuh per 25 Juli sebanyak 6.785 orang. Bertambah sekitar 197 orang dibandingkan 21 Juli. (al/wa/dam/JPC)