KLATEN, RAKYATJATENG – Pasar Sapi Prambanan mulai menggeliat jelang Hari Raya Idul Adha. Seperti terlihat kemarin (11/7) siang. Terdapat 450 ekor sapi yang diperdagangkan. Tak hanya dari Klaten, namun juga dari Jogja hingga Madura, Jawa Timur.
“Memang ada peningkatan sapi yang masuk. Tiap hari Legi (penanggalan Jawa), hanya 175 ekor. Sekarang (kemarin) pas Pon, sampai 450 ekor sapi yang masuk,” terang Petugas Teknis Peternakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten Margito kepada Jawa Pos Radar Solo.
Peningkatan jumlah hewan sapi yang masuk, menyusul naiknya permintaan. Diikuti kenaikan harga jual sapi untuk kurban. Bisa menyentuh Rp 1 juta-Rp 2 Juta per ekor. Diprediksi, harga tersebut terus bergerak fluktuatif.
“Kenaikan harga diperkiraan masih terjadi. Mengingat masih ada dua pasaran lagi sebelum Idul Adha tiba. Yakni Legi dan Pon. Apalagi daya beli masyarakat untuk kurban tinggi,” imbuhnya.
Sejatinya, kenaikan harga sapi sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Di kisaran Rp 19 juta-Rp 21 juta per ekor. Masyarakat diimbau teliti saat membeli. Terutama memperhatikan kesehatan sapi.
“Sapi yang datang selalu kami periksa. Sejauh ini belum ada yang kena zoonosis,” ujarnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sapi Prambanan Waris menambahkan, ada pembeli yang sempat batal. Padahal terlanjur beri down payment (DP).
“Ada yang DP Rp 3 juta-Rp 4 juta. Tidak terhitung yang batal. Soalnya areanya luas. Tidak hanya di pasar sapi saja, juga transaksi di rumah-rumah. Alasan batal ya karena lingkungan dan PPKM darurat,” bebernya. (ren/fer/dam/JPC)