SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Semakin banyaknya anak-anak yang terkonfirmasi positif Covid-19, Bupati Sukoharjo Etik Suryani meminta rumah sakit untuk menyiapkan ruang isolasi khusus anak.
“Saat ini anak-anak mulai terpapar. Tidak kita duga sebelumnya. Karena dulu kita anggap imunnya kuat, tapi saat ini mulai banyak yang terpapar. Mohon doanya semoga Covid-19 bisa segera selesai,” terang bupati di sel-sela memastikan tambahan bed pasien isolasi di RSUD Ir Soekarno, kemarin.
Menurut Etik, di RSUD Ir Soekarno telah tersedia 17 tempat tidur isolasi khusus anak dan delapan tempat tidur di intensive care unit (ICU). Termasuk menyiapkan relawan kesehatan. Dari kebutuhan 50 relawan, saat ini baru terpenuhi 16 orang.
“Kami sedang cari ini, lulusan-lulusan perawat untuk direkrut menjadi relawan,” papar dia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo Yunia Wahdiyati menjelaskan, pasien anak di ruang isolasi boleh ditunggu satu orang dari pihak keluarga dan harus disiplin protokol kesehatan.
“Satu saja yang menunggu, tidak boleh bergantian. Syaratnya tidak ada komorbid. Setiap menunggu dilengkapi APD,” ungkapnya.
Pemkab juga berancang-ancang memvaksin anak berusia 12-17 tahun. Pelaksanaannya, dijadwalkan setelah vaksinasi lanjut usia (lansia) dan pelayan publik rampung.
“Petunjuk (vaksinasi anak) sudah ada. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sudah memberikan rekomendasi vaksinasi bagi anak dan remaja. Tapi kami harus menyelesaikan vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan pelayan publik. Jika stok vaksin lancar, bulan depan vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan pelayan publik selesai,” beber kepala dinkes yang juga juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sukoharjo itu.
IDAI memberikan rekomendasi vaksinasi anak. Hasil uji klinis fase 1 dan fase 2 vaksin Sinovac setelah 28 hari penyuntikan ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada 26 -29 persen kelompok subjek. Secara statistik tidak berbeda dengan kelompok plasebo.
KIPI terbanyak berupa nyeri ringan dan sedang pada lokasi penyuntikan (13 persen). KIPI serius hanya satu kasus tidak ada hubungan dengan vaksin. KIPI pada kelompok usia 3 -11 tahun terutama demam, sedangkan pada umur 12-17 tahun terutama nyeri di lokasi suntikan, tidak ada laporan demam.
“Hasil uji klinis fase 1 dan 2 menunjukkan keamanan dan imunogenitas yang meyakinkan. Pengalaman selama ini pemakaian vaksin dengan platform inactivated aman dan efikasinya baik,” terang Yunia.
Sekadar informasi, per Senin (28/6), tercatat sebanyak 427 anak berusia di bawah 15 tahun terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, satu di antaranya meninggal dunia dan 33 anak masih menjalani perawatan.
Untuk usia 15-25 tahun, sebanyak 1.027 orang terpapar. Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, dan 78 lainnya masih menjalani perawatan. (kwl/wa/ria/JPC)