Sukoharjo Zona Merah Lagi, Satgas: Masyarakat Jangan Abai

  • Bagikan
LANGKAH ANTISIPASI: Tim PPKM Mikro Desa Kepuh, Kecamatan Nguter semprot disinfektan di sejumlah kampung, Minggu (27/6) kemarin. (IWAN KAWUL/RADAR SOLO)

SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadikan Kabupaten Sukoharjo kembali menjadi daerah zona merah Covid-19. Atau tingkat risiko penularan tinggi sejak Jumat (25/6) malam.

Tak dipungkiri, dalam beberapa waktu terakhir perkembangan kasus Covid-19 di Kota Makmur sangat pesat. Selain itu, daerah tetangga juga sudah zona merah sehingga merembet ke Sukoharjo.

“Pemerintah sudah berupaya untuk menekan laju Covid-19 di Sukoharjo, tapi ternyata belum berhasil sehingga status zona naik jadi merah,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Etik Suryani usai acara vaksinasi masal di Solo Baru, Sabtu (26/6/2021).

Etik membeberkan, saat ini ICU rumah sakit sudah penuh, bed isolasi Covid-19 juga penuh. Untuk itu Etik minta masyarakat jangan abai karena Covid-19 benar-benar ada. Jika sebelumnya penyebaran virus berasal dari klaster keluarga, sekarang mulai muncul dari klaster perkantoran.

“Makanya, kami memohon dan sangat berharap kepada masyarakat untuk ikut membantu mencegah penyebaran Covid-19. Tanpa kerjasama dan gotong royong, (pandemi) Covid-19 ini tidak akan selesai,” ujarnya.

Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, per Sabtu (26/6) kasus positif aktif naik jadi 582 kasus yang tersebar di 12 kecamatan. Dari 12 kecamatan tersebut, sebaran kasus aktif terbanyak ada di enam kecamatan. Yakni Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Polokarto, Grogol, Baki, dan Mojolaban.

Saat ini, akumulasi kasus Covid-19 di Sukoharjo sudah mencapai 7.395 kasus. Terdiri dari 6.312 kasus sembuh, 501 kasus meninggal dan 582 kasus aktif. Untuk 582 kasus aktif tersebut terdiri dari 408 isolasi mandiri, satu isolasi terpusat, dan 173 rawat inap di rumah sakit.

Sedangkan sebaran 582 kasus aktif, rinciannya Kecamatan Kartasura enam orang, Baki 82 orang, Grogol 84 orang, Mojolaban 78 orang, Sukoharjo 92 orang, Polokarto 38 orang, dan Tawangsari 20 orang. Kemudian Kecamatan Bendosari empat orang, Nguter 121 orang, Bulu 19 orang, Weru 22 orang, dan Kecamatan Gatak 16 orang. (kwl/adi/dam/JPC)

  • Bagikan