REKOR BARU: Pemberangkatan Tim Kubur Cepat (TKC) Kamboja Kabupaten Klaten untuk pemakaman jenazah dari Mako SAR dan Relawan Klaten. Pemakaman dengan protokol Covid-19 capai rekor sebanyak 42 dan diikerjakan selama dua hari.
KLATEN, RAKYATJATENG – Jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Klaten telah memecahkan rekor selama pandemi Covid-19. Tim Kubur Cepat (TKC) Kamboja Kabupaten Klaten harus memakamkan 42 jenazah pada Sabtu (26/6) kemarin, tapi baru bisa diselesaikan pada Minggu (27/6) pagi.
“Ada 42 jenazah yang harus kita makamkan dengan protokol Covid-19. Sampai Minggu (27/6) pagi masih ada jenazah yang harus kita makamkan,” jelas Koordinator Tim Kubur Cepat (TKC) Kamboja Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo, Minggu (27/6).
Lebih lanjut, Agung mengungkapkan, dalam satu minggu terakhirnya untuk jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 cenderung meningkat.
Dari sebelumnya rata-rata 14 jenazah dalam sehari menjadi 21 jenazah. Kemudian meningkat menjadi 27 jenazah hingga 30 jenazah pada Jumat (25/6) lalu.
Diakuinya, memakamkan 42 jenazah kali ini menjadi rekor terbaru selama pandemi Covid-19. Jenazah berstatus dari suspek hingga terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi didominasi memiliki penyakit penyerta. Semua jenazah yang dimakamkan tidak hanya dari Kota Bersinar saja tetapi juga kiriman dari luar kota.
“Kedepannya kami akan selalu koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait tren yang stabil tinggi ini. Apalagi berbanding lurus dengan jumlah pasien Covid-19. Saat ini cenderung merata untuk seluruh wilayah kecamatan,” ucap Agung.
Upaya dalam mengantisipasi meningkatnya jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 dengan membentuk TKC Kamboja di tingkat desa. Seperti belum lama ini membentuk TKC di seluruh desa di Kecamatan Prambanan. Seluruh potensi lokal relawan mulai digerakan untuk terlibat dalam pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 itu.
Agung mengungkapkan, sampai saat ini ada 400 relawan yang terlibat dalam TKC Kamboja Kabupaten Klaten. Dalam setiap kali melaksanakan pemakaman dibutuhkan setidaknya 10 perseonel mulai dari tim perintis hingga eksekutor. Meski begitu, dengan meningkatnya jumlah jenazah yang dimakamkan diperlukan strategi tersendiri.
“Kita terapkan beberapa strategi untuk menyikapi meningkatnya jenazah yang dimakamkan ini. Keamanan dari teman-teman relawan tetap menjadi prioritas sehingga tidak boleh ditawar-tawar lagi. Sampai saat ini tidak ada relawan yang melaksanakan tugasnya dua kali dalam sehari,” ucapnya.
Personel dan armada bukan menjadi kendala dari TKC Kamboja Kabupaten Klaten. Melainkan proses pengeluaran jenazah saat di rumah sakit yang dinilai memakan waktu. Mengingat SDM dan sarana prasarana seperti mobil ambulan di rumah sakit yang terbatas. Hal ini membuat TKC ikut terlibat dalam proses pengeluaran jenazah dengan mengoptimalkan armada yang dimilikinya.
“Contohnya saja Sabtu (26/6) ada 11 jenazah di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Tapi kami menyadari SDM dan mobil ambulan mereka terbatas. Maka itu kita kirimkan armada mobil ambulan kami untuk ikut membantu mengeluarkan jenazah dari rumah sakit sehingga bisa menyingkat waktu,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten Cahyono Widodo menungkapkan pada Sabtu (26/6) terdapat penambahan 510 kasus baru. Terdiri dari 290 kasus berasal dari hasil swab antigen dan 220 kasus beradal dari hasil swab PCR.
“Untuk jumlah kumulatif per 26 Juni 2021 terdapat 12.725 kasus. Dari jumlah itu 9.447 dinyatakan sembuh dan 739 orang meninggal dunia. Sedangkan saat ini ada 2.539 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” pungkasnya. (ren/dam/JPC)