BOYOLALI, RAKYATJATENG – Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali segera dibuka.
Tak hanya lowongan CPNS, Pemkab Boyolali juga membuka seleksi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Kepala Bidang Penataan dan Pengembangan Karier Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelantikan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali Dono Fembriarto mengungkan, kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Boyolali ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) RI Nomor 847 Tahun 2021.
Dalam SK itu formasi yang dibutuhkan Kabupaten Boyolali sebanyak 1.952 formasi dengan kualifikasi pendidikan tertentu.
Dari jumlah itu, formasi tenaga guru jalur PPPK yang paling banyak. Yakni sebanyak 1.656 formasi. Kemudian untuk tenaga kesehatan dari jalur PPPK sebanyak 148 formasi dan 30 formasi CPNS.
“Ada pula formasi teknis sejumlah 118, yang terdiri dari jalur CPNS sejumlah 79 dan jalur PPPK sejumlah 39 formasi,” ujarnya.
Dono menyebut, banyaknya lowongan tenaga guru dari jalur PPPK menjadikan proses seleksi lebih diketakan. Di mana hanya guru dengan kreteria tertentu yang boleh mengikuti proses seleksi ini.
Antara lain guru honorer dengan status tenaga honorer kategori II (THK II), guru honorer di sekolah negeri, guru di sekolah swasta, dan guru dengan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Peserta hanya diberikan kesempatan mengikuti tes sebanyak tiga kali saja,” ujarnya.
Dono menyebut, pendaftaran CPNS dan PPPK ini dibuka mulai 31 Mei-21 Juni 2021. Selanjutnya untuk seleksi administrasi dimulai pada 1-30 Juni 2021. Untuk pelaksanaan SKD dan SKB direncanakan mulai Juli hingga Oktober. Pengumuman akhir serta masa sanggah pada November.
“Direncanakan Desember 2021 sudah bisa ditetapkan NIP (nomor induk pegawai) dan nomor induk PPPK oleh pemerintah,” jelasnya.
Adanya lowongan CPNS ini diharapkan dapat menggantikan para PNS di lingkungan Pemkab Boyolali yang setiap tahunnya pensiun sekitar 450 hingga 500 orang. Pihaknya juga meminta masyarakat tidak percaya pada oknum yang menjanjikan dapat meloloskan CPNS.
“Tes ini dilaksanakan dengan murni tidak ada titip-titipan. Jadi kalau ada yang menjanjikan bisa memasukkan, menjanjikan bisa dengan imbalan 100 persen, itu tidak betul. Karena sudah terbukti CAT, nanti nilai selalu bisa dimonitor dan nanti langsung server di tingkat pusat. Jadi begitu sudah diklik, selesai, nilai sudah muncul,” pungkasnya. (rs/wid/per/JPR/JPC)