JEPARA, RAKYATJATENG – Seluruh objek wisata yang dikelola pemerintah, swasta, maupun pemerintah desa di Jepara ditutup. Penutupan Kamis (20/5/2021) besok atau saat hari raya kupatan atau lomban.
Penutupan wisata sehari penuh itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jepara. Sementara hingga kemarin, wisata tetap buka dengan pembatasan maksimal 30 persen dari kapasitas pengunjung.
Hal ini sebagaimana surat Nomor 556/1915 tentang Penutupan Objek Wisata yang ditandatangani Sekda Jepara Edy Sujatmiko, tanggal 18 Mei 2021.
Dalam surat tersebut, diteruskan kepada camat dan pengelola objek wisata di seluruh Kabupaten Jepara.
Sekda Jepara Edy Sujatmiko menegaskan sikap pemerintah tetap akan menutup semua objek wisata saat kupatan atau lomban. ”Seluruh wisata baik yang dikelola pemerintah, swasta, maupun desa atau masyarakat untuk ditutup pada hari-H lomban,” kata Edy.
Untuk itu, Edy mengimbau kepada seluruh camat agar berkoordinasi dengan jajarannya agar menutup seluruh objek wisata selama sehari, di tanggal tersebut.
Kabid Destinasi Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Nur Zuhruf mengatakan jumlah wisatawan yang berlibur selama libur Lebaran ini tidak banyak. Salah satu penyebabnya yaitu pembatasan wisatawan yang hanya 30 persen. Dan perintah penutupan wisata maksimal pukul 15.00.
Bahkan objek wisata Pantai Kartini pada Minggu (16/5) sempat ditutup akses jalan masuknya selama 1,5 jam. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jepara Arif Darmawan menjelaskan pihaknya sudah sosialisasi secara masif.
Selasa (18/5) pagi, melalui mobil keliling Diskominfo, menyasar ke sejumlah kecamatan, mulai Jepara, Mlonggo, Pakis Aji, dan Bangsri. Sejumlah objek wisata juga didatangi untuk diberikan sosialisasi penutupan wisata saat lomban.
”Rabu juga akan dilanjutkan sosialisasi kepada warga masyarakat terkait penutupan objek wisata ini. Harapannya masyarakat memahami, mengerti dan malaksanakan kebijakan dengan penuh kesadaran,” ujar Arif Darmawan.
Terkait Pesta Lomban tahun ini kembali tak dapat dijumpai seperti tahun lalu. Hanya ada larungan kepala kerbau. Itu pun terbatas. Diikuti perwakilan nelayan dan forkopimda.
Rangkaian pecan syawalan tahun ini dimulai 19 Mei dengan ziarah ke makam Cik Lanang dilanjutkan ke makam Mbah Ronggo. Kemudian ada pementasan wayang kulit secara simbolis di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu. Puncaknya 20 Mei larungan kepala kerbau. (ks/war/zen/top/JPR/JPC)