JAKARTA, RAKYATJATENG – Pemberian bantuan sosial tunai (BST) diperpanjang. Sebelumnya, bantuan Rp 300 ribu per bulan tersebut dijadwalkan hanya diberikan sampai April 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, penambahan alokasi penyaluran dilakukan untuk dua bulan, yakni Mei-Juni.
Indeks bantuannya masih sama, yaitu Rp 300 ribu per bulan untuk masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM).
”Kementerian Sosial saat ini menyiapkan proses penyalurannya,” tuturnya.
Untuk bansos lain, Muhadjir memastikan bahwa sebagian besar tersalurkan sebelum Lebaran. Program keluarga harapan (PKH) tahap II, misalnya.
Menjelang Lebaran, 9,7 juta KPM dari target 10 juta KPM sudah menerima bantuan PKH. Sementara itu, program sembako alokasi Mei-Juni rencananya disalurkan kepada 13 juta KPM bulan ini.
Muhadjir meminta agar data penerima dari semua program bansos yang ada di Kementerian Sosial (Kemensos) maupun Kementerian Desa (Kemendes) PDTT diintegrasikan. Dengan begitu, bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) bisa melengkapi apabila masih ada KPM rentan yang belum terjangkau.
”Yang paling penting harus dipastikan pengawasan ketat agar semua bansos benar-benar tersalur ke penerima,” ungkap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) tersebut.
Kepala Biro Humas Kemensos Hasim mengamini rencana perpanjangan BST untuk dua bulan. ”Rencananya begitu,” katanya. Saat ini persiapannya sedang berproses. Termasuk peraturan perundang-undangannya. ”Peraturan sedang diadendum,” ungkapnya.
Dalam masa perpanjangan, lanjut dia, tidak ada perubahan untuk jumlah KPM penerima BST. Jumlahnya sama, yaitu 10 juta KPM. Begitu juga besaran dana yang diterima.
Hasim mengakui, sebelumnya pemerintah memang berencana hanya menyalurkan BST hingga April 2021. (JPC)