KLATEN, RAKYATJATENG – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten mengumumkan penambahan tujuh kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Lebaran hari kedua, Jumat (14/5/2021).
Secara bersamaan pula terdapat 17 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten hingga Jumat (14/5/2021) sore, secara kumulatif terdapat 8.233 kasus.
Dari jumlah itu, terdapat 7.340 orang yang telah dinyatakan sembuh dan 358 orang menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara itu, 535 orang telah meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada hari ini, satgas kembali mengumumkan penambahan kasus Covid-19, yakni sebanyak tujuh kasus. Penambahan tujuh orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu adalah PW, 18, berasal dari Kecamatan Jogonalan; AA, 39, dari Kecamatan Juwiring; dan T dari Kecamatan Prambanan. Sementara dari Kecamatan Manisrenggo ada tiga kasus baru, yakni APS, 59; YEK, 51; dan A, 72.
“Dari penambahan kasus tersebut, empat kasus di antaranya terpapar saat beraktivitas sehari-hari di Klaten. Satu kasus terpapar saat berada di luar daerah. Sedangkan lainnya merupakan kontak erat dari kasus terkonfirmasi Covid-19 sebelumnya,” jelas Koordinator Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo, Jumat (14/5/2021).
Cahyono mengungkapkan, dengan adanya penambahan terkonfirmasi Covid-19 tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten kembali menekankan kepada masyarakat untuk lebih disiplin menaati protokol kesehatan (prokes). Mulai memakai masker dengan baik, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas serta mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
Seperti diketahui Pemkab Klaten pun telah mengantisipasi lonjakan kasus baru pascalibur Lebaran dengan menyiapkan 12 rumah sakit di Kota Bersinar. Sebavai antisipasi, disiapkan 350 bed untuk perawatan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten Sri Mulyani mengungkapkan, perayaan Lebaran di tengah pandemi Covid-19 sudah dilewati untuk kedua kalinya. Ia pun meminta warga Klaten untuk tetap ikut serta dalam pengendalian Covid-19 dengan tetap menaati prokes secara ketat.
“Mungkin yang kedua ini sudah ada faktor kejenuhan. Justru Lebaran yang kedua ini kalau kita tidak waspada dan taat prokes, ya pasti akan terpapar karena virus ini sudah menyebar luas. Jadi semuanya harus menjaga dirinya sendiri, kalau sudah menjaga dirinya dengan baik sudah otomatis menjaga keluarga dan lingkungannya,” jelasnya.
Mulyani pun mengingatkan agar Lebaran kali ini tidak dirayakan dengan euforia yang berlebihan. Menurutnya, merayakan Lebaran dengan meriah tetapi setelah itu terpapar Covid-19 justru menjadi sesuatu yang tidak nikmat.
“Jadi perayaan Idul Fitri tidak dirayakan dengan euforia. Kita tetap terus berdoa, kita tetap waspada dengan pandemi Covid-19 masih di sekitar kita. Mohon kerja samanya supaya tetap disiplin protokol Covid-19,” pungkasnya. (ren/ria/JPC)