GROBOGAN, RAKYATJATENG – Sejumlah pemudik menggunakan berbagai cara demi mengelebui petugas yang berjaga di titik cek poin. Kali ini, petugas gabungan berhasil menyekat pemudik yang nebeng di truk barang di Pos Pengamanan (Pospam) Putat Kota Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, kemarin.
Penyekatan itu dilakukan sekitar pukul 09.30 di Posko Pengamanan Jalan A Yani, Putat, Kecamatan Purwodadi. Petugas berhasil mendapati truk dengan nomor polisi (nopol) K 9830 FP yang memuat pemudik dari Karawang menuju Kabupaten Grobogan.
”Truk tersebut berangkat dari Jakarta pada Sabtu (8/5) pukul 22.00. Truk itu biasanya dipakai untuk mengantar sayur dari Jawa Timur ke Jakarta. Pemiliknya berasal dari Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan,” ungkap Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Sri Martini.
Di dalam truk ada 14 orang. Terdiri dari 10 dewasa dan empat balita. Kemudian tiga kendaraan roda dua N-Max, CBR, dan Mega Pro. Ada dua kandang anjing peliharaan dan lima kandang burung. Termasuk perabot rumah tangga seperti kulkas.
”Rata-rata pemudik dari Kecamatan Blora. Tujuan mereka ke sana. Namun, ada tiga warga dari Kecamatan Kradenan, Grobogan. Mereka bisa lolos sampai sini, karena saat di cek poin kondisi hujan, sehingga berhasil lolos. Kami hari ini (kemarin, Red) kebetulan lebih selektif, karena menjadi puncak mudik,” tegasnya.
Petugas langsung melakukan tindakan di tempat, seperti mendata identitas semua penumpang beserta sopir. Kemudian mereka di-swab antigen. Beruntung semua hasilnya negatif.
”Kami juga menilang dan menahan truk. Sedangkan penumpang kami arahkan ke Terminal Purwodadi untuk bisa pulang ke Blora,” jelasnya.
Selanjutnya, petugas terkait melakukan koordinasi dengan Posko PPKM di desa setempat. Mereka diminta untuk isolasi mandiri sesuai ketentuan daerah masing-masing.
Selama setengah hari kemarin, petugas di posko pengamanan Putat sudah memeriksa 30 kendaraan dengan nopol luar Jawa Tengah.
”Semua nopol luar daerah kami periksa. Lantaran peraturan aglomerasi yang boleh keluar masuk atau mudik. Kini sudah tidak diberlakukan. Semuanya tidak diperkenankan mudik,” katanya.
Salah satu penumpang, Dita Yuliana, 25, warga Blora mengaku terpaksa mengelabui petugas dengan menumpang di truk sayur. Lantaran sudah lama tak pulang ke kampung halaman.
Perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) di Karawang ini, sudah libur. Jadi, dia bingung hendak kemana saat Lebaran. Penumpang lain mengaku, terpaksa pulang karena istrinya sedang hamil tua. (ks/int/lin/top/JPR/JPC)