SRAGEN, RAKYATJATENG – Kebakaran terjadi di sebuah toko kelontong sekaligus pengecer bensin. Akibat kejadian itu, dua meninggal karena luka bakar sangat parah dan dua lainnya dirawat di rumah sakit.
Kebakaran diduga akibat kelalaian ketika menuang bensin, anak pemilik toko bermain korek api.
Kejadian itu menimpa toko kelontong di Dusun Pilangsari, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, sekitar pukul 13.30. Api baru bisa dipadamkan pukul 15.30. Toko tersebut milik Siswanto, 40, warga setempat.
Sedangkan korban meninggal adalah Hadi Sutrisno Suwardi, 65, yang merupakan ayah pemilik toko, pada Minggu (9/5) pagi. Korban mengalami luka bakar mencapai 80 persen. Selain itu, cucu Suwardi yakni EPH, 6, meninggal lebih dahulu dengan luka bakar di sekitar wajah.
Selain itu, ibu pemilik toko Samiyem, 60, mengalami luka bakar pada kaki kanan-kiri, dan tangan kanan-kiri. Termasuk putri pemilik toko, Della Rosita Putri, 10, juga mengalami luka bakar dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Awal musibah tersebut pada saat korban Hadi Sutrisno Suwardi menuangkan bensin jenis pertalite dari jeriken ke botol ukuran 1 liter. Pada waktu yang sama, cucunya EPH bermain korek api.
Lantas api langsung menyambar ke bensin yang dituang oleh korban. Dan terjadilah kebakaran yang mengakibatkan bangunan bagian belakang habis terbakar.
Kapolsek Tanon AKP Primadhana Bayu Kuncoro menjelaskan, toko yang terbakar ini menjual sembako, konter pulsa, pupuk pertanian, dan pangkalan elpiji. Selain membakar toko, kobaran api sempat menyambar bangunan rumah tetangga di sebelahnya. Beruntung kerusakan tidak terlalu parah.
Pihaknya mendapati barang bukti satu lempeng jeriken plastik warna biru bekas terbakar, satu drum bekas terbakaran sebuah alat pompam dua buah takaran minyak dan sebuah potongan kayu bekas terbakar.
Primadhana mengatakan, kebakaran mengakibatkan kerugian materiil berupa rumah Siswanto bagian tengah dengan bahan atap kayu, tembok batu bata, ukuran ludes. Sebuah sepeda motor dan barang-barang dagangan tak tersisa.
“Di toko kelontong ini juga simpanan BBM jenis solar 100 liter, dan pertalite 350 liter. Total kerugian sekitar Rp 106 juta,” terangnya mewakili Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi.
Bangunan dan isi dagangan yang terbakar tidak diasuransikan. ”Dari hasil olah TKP tim Inafis Polres Sragen dan keterangan saksi, penyebab kebakaran karena anak pemilik toko bermain korek api lantas apinya menyambar BBM yang dituangkan kakeknya dari jeriken ke botol 1 literan,” jelasnya. (rs/din/fer/JPR/JPC)