WONOGIRI, RAKYATJATENG – Penyebaran Covid-19 di pasar tradisional kembali muncul. Kali ini di Pasar Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. Dampaknya, pasar tradisional tersebut ditutup selama lima hari ke depan.
Kebijakan tersebut guna ditempuh guna sterilisasi pasar dan memutus penyebaran Covid-19. “Ditutup mulai Selasa (4/5). Kembali dibuka Minggu (9/5),” ujar Camat Tirtomoyo Dwi Martanto Yuniarso, Senin (3/5).
Hasil tracing, terdapat sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan, satu di antaranya meninggal dunia.
“Tindak lanjutnya dilakukan penyemprotan disinfektan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan PMI (Palang Merah Indonesia) untuk penyemprotan itu,” ungkapnya.
Menurut Dwi, sebelum sejumlah pedagang terpapar Covid-19, pasar setempat cukup sering disemprot menggunakan disinfektan. Protokol kesehatan juga diterapkan dengan ketat. Di antaranya, semua yang masuk ke area pasar harus memakai masker. “Tapi ternyata masih ditemukan kasus ini,” ucapnya.
Camat menduga, pedagang tertular Covid-19 dari pembeli. Kemungkinan lainnya, terpapar dari perantau yang pulang kampung dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan tidak terlacak.
Sebab itu, kasus Covid-19 di Pasar Tirtomoyo ini menjadi edukasi bagi masyarakat agar selalu waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Walaupun ada penutupan pasar, semoga Tirtomoyo tetap mandali (aman terkendali). Semoga warga Tirtomoyo juga diberi kesehatan dan tidak ada yang tertular Covid-19,” kata dia.
Sekadar informasi, penutupan pasar tradisional di Kota Sukses akibat Covid-19 bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Pasar Slogohimo ditutup sementara, Minggu (25/4) hingga Selasa (27/4).
Sementara itu, merujuk laman resmi Pemkab Wonogiri, hingga Minggu (2/5) pukul 21.00, tercatat 26 warga Kecamatan Tirtomoyo positif Covid-19 (kasus aktif). Sepuluh di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 16 lainnya menjalani isolasi mandiri. (rs/ria/per/JPR/JPC)