BOYOLALI, RAKYATJATENG – Antisipasi pemudik dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dengan membuka posko di beberapa wilayah perlintasan dan perbatasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali Ratri R. Survivalina mengatakan, sudah menyiapkan tujuh posko Lebaran tahun ini. Yakni di Kecamatan Ampel, Bangak, exit tol Mojosongo, exit tol bandara, rest area 487 A dan B, dan Monumen Susu Murni.
Masing-masing posko, akan dijaga oleh tenaga medis. Yakni dari 11 rumah sakit (RS) di Boyolali, 25 puskesmas, 1 PMI dan dari 119. “Untuk piket satu kali jaga di masing-masing posko itu terdiri dari tiga orang, yang terdiri dari satu orang dokter, satu orang paramedic, dan satu orang driver. Kemudian untuk jadwal posko kami mengikuti jadwal dari polres, dari 6 sampai 17 Mei,” jelas Lina.
Pemkab Boyolali juga terus meningkatkan kewaspadaan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan mencegah adanya pemudik, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat tersebut.
Bupati Boyolali M. Said Hidayat menjelaskan, sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Dia pun meminta masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarga yang berada di luar daerah untuk tidak mudik.
“Bukan berarti keluarga atau pemerintah ini menolak untuk kedatangan saudara-saudaranya. Tetapi di tengah-tengah situasi pandemi ini, akan jauh lebih baik terbangun kesadaran dari ruang lingkup masyarakat untuk membantu pemerintah mengomunikasikan,” terang Said.
Dengan begitu, diharapkan pada saat mudik nanti, petugas tak perlu melakukan penjemputan untuk dibawa ke tempat karantina. Sebab, masyarakat sudah memiliki kesadaran yang besar untuk tak mudik.
“Kami terus membangun kesadaran masyarakat untuk mengikuti saran dari pemerintah pusat untuk tidak melaksanakan mudik dulu di Lebaran tahun ini,” pungkasnya. (rs/wid/per/JPR/JPC)