BOYOLALI, RAKYATJATENG – Vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah mulai dilaksanakan, Senin (15/3).
Sekitar 100 lansia disuntik vaksin Sinovac di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali. Targetnya, ratusan ribu lansia di Kota Susu sudah tervaksinasi Juli mendatang.
Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina menjelaskan, vaksinasi terhadap lansia dilakukan bertahap. Sesuai jatah vaksin dari pemerintah pusat.
“Hari ini (kemarin) vaksinasi untuk lansia sebagai percontohan dulu. Jadi, ada 100 lansia yang jadi sasaran vaksinasi,” terangnya.
Ke depan, lansia di Kota Susu masuk prioritas vaksinasi. Mengingat jumlah lansia yang masuk kategori risiko tinggi (risti) alias rentan cukup banyak, mencapai 181 ribu lansia. “Tiap kali mendapat jatah vaksinasi, lansia kami masukkan. Masuk skala prioritas,” imbuh Lina –sapaan akrab ratri S. Survivalina–.
Setelah kantor Dinkes Boyolali, pelaksanaan vaksinasi bakal disebar di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di tiap kecamatan. “Diharapkan Juli nanti vaksinasi terhadap lansia selesai,” bebernya.
Selain lansia, prioritas vaksinasi juga menyasar guru dan tenaga pendidikan. Mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP. Pada tahapan kali ini, vaksinasi menyasar 6.167 guru dan tenaga pendidikan yang tersebar di 22 kecamatan.
“Mudah-mudahan selesai dalam tiga hari. Dari jatah 7.500 dosis vaksin kali ini, diprioritaskan untuk menyelesaikan guru SD negeri dulu. Kemudian, sebagian lansia dan guru SMP. Nanti kalau dapat dropping lagi, diperuntukkan bagi guru-guru sekolah swasta dan di bawah Kementerian Agama (Kemenag),” terang Lina.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia.
Menurutnya, lansia merupakan kelompok prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19. Dia mengapresiasi vaksinasi terhadap guru PAUD, TK, dan SD. Sebab dalam waktu dekat, bakal digulikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).
“Tidak semua siswa masuk sekolah dalam satu waktu. Karena untuk memenuhi ketentuan protokol kesehatan. Namun, uji coba pembelajaran tatap muka ini dapat segera dilaksanakan. Kalau uji coba ini berjalan baik, akan ditentukan langkah selanjutnya,” ucapnya. (rs/wid/per/JPR/JPC)