SOLO, RAKYATJATENG – Vaksinasi dengan sasaran kelompok lanjut usia (lansia) di Kota Solo dimulai kemarin (1/3). Tahap pertama berlaku bagi 10 ribu lansia. Sementara total lansia di Kota Bengawan 70 ribu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan, 10 ribu lansia yang akan menerima vaksin ini tersebar di 54 kelurahan di Kota Solo. Pembagian setiap kelurahan proporsional. Bila kuota sudah terpenuhi, tidak bisa mendaftar.
“Sistem ini kami buat mengingat jumlah vaksin terbatas. Tapi nanti secara bertahap akan divaksin semua,” ujar Siti Wahyuningsih.
Awal vaksinasi ini, Pemkot Surakarta menargetkan 6.800 lansia. Pendaftaran sudah dibuka sejak pekan lalu. Sedangkan, kuota kedua dibuka untuk 3.200. Pendaftaran dimulai awal pekan ini.
“Mereka yang divaksin sebelumnya wajib mendaftarkan diri melalui link dan diminta memilih rumah sakit tempat vaksinasi dilakukan. Totalnya jadi 10.000 lansia. Kuota kami tambah karena ada jatah vaksin tenaga kesehatan (nakes) yang tersisa,” kata dia.
Hingga saat ini, jumlah vaksin yang digunakan baru separo dari 70 ribu vaksin yang dikirim pekan lalu. Separo lagi bakal digunakan untuk dosis kedua. Apabila Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bisa mengirim dosis kedua dalam waktu dekat, maka separo vaksin itu bisa digunakan untuk menyasar kategori lain.
“Kami sadar bahwa kuota yang terbatas tak akan memuaskan semua orang. Namun, kami sudah berusaha adil mengingat jumlah vaksin yang juga terbatas,” terang dia.
Berdasar pendataan, jumlah lansia di Kota Solo mencapai 74 ribu orang. Sementara kuota tahap pertama ini 10 ribu lansia. “Ini masih jauh dari target. Kuota kali ini baru seper sepuluhnya. Tapi, saya targetkan 80 persen lansia itu selesai sebelum Juni,” papar Ning.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming bersama Wakil Wali Kota Teguh Prakosa dan jajaran turut meninjau langsung proses vaksinasi pada lansia. Sama seperti vaksinasi pedagang pasar, untuk kategori lansia juga menjadi prioritas agar segera diselesaikan.
“Sekarang ini fokusnya nyuntik, nyuntik, dan nyuntik. Pokoknya kalau vaksinnya ada akan kami lakukan,” tegas Gibran.
Dikutip dari Jawa Pos Radar Solo, prosedur vaksinasi bagi lansia ini sama seperti vaksinasi sebelumnya untuk para nakes dan pedagang pasar. Dari awal mereka yang menjadi sasaran vaksinasi diminta untuk regristrasi dan pengecekan kesehatan sebelum disuntik Vaksin Sinovac. Bedanya, mereka wajib menunggu lebih lama untuk pemberian dosis kedua.
“Mereka mendapatkan dosis kedua setelah 28 hari. Di sini maksimal sehari 300 orang yang divaksin,” imbuh Direktur Rumah Sakit Bung Karno Surakarta Wahyu Indianto. (rs/ves/per/JPR/JPC)