SOLO, RAKYATJATENG – Walikota dan wakil walikota (wawali) Surakarta terpilih Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso tidak akan menggunakan mobil dinas (mobdin) baru setelah dilantik, 26 Februari nanti.
Tidak ada alokasi anggaran pemkot untuk pengadaan mobil kedinasan baru tahun ini.
“Tidak ada anggaran pengadaan mobil dinas baru di APBD 2021. Jadi wali kota dan wawali baru (Gibran-Teguh) akan gunakan mobil dinas lama yang digunakan wali kota dan wawali sebelumnya (F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo),” ujar Kabag Umum Setda Pemkot Surakarta Herwin Nugroho.
Herwin mengatakan, mobil dinas jenis sedan Toyota Camry itu dinilai masih layak untuk digunakan kembali.
“Mobil dinas yang dipakai Wali Kota Gibran adalah jenis sedan Toyota Camry hitam yang dibeli 2012 lalu. Secara fisik usia mobil ini masih bagus. Rekam jejak mobil ini tidak pernah rusak atau mogok. Jadi kami pastikan masih layak pakai,” papar dia.
Hal yang sama juga akan diterapkan untuk mobil kedinasan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa. Dia juga akan menggunakan Toyota Camry warna hitam. Bedanya mobil yang dipakai Teguh lebih muda tahunnya.
“Pemkot tidak bisa memasukkan anggaran pengadaan mobil dinas baru karena banyak anggaran dipangkas untuk penanganan Covid-19,” terang Herwin.
Plh Wali Kota Surakarta Ahyani menjelaskan, dalam pembahasan APBD 2021, tim anggaran pemkot memang tidak mengusulkan pengadaan anggaran dua mobil baru bagi wali kota dan wawali yang baru.
“Ya, memang benar anggaran tersedot untuk Covid-19. Saya rasa tidak ada masalah jika wakil wali kota baru gunakan mobil dinas lama. Kondisinya juga masih bagus dan layak pakai,” kata dia.
Untuk mobil dinas khusus luar kota wali kota dan wakil wali kota, pemkot memiliki mobil MPV Kijang, Pajero, dan Alphard yang juga masih layak digunakan untuk perjalanan dinas. “Operasional pimpinan baru nanti tidak akan terganggu meski memakai mobil dinas bekas,” terang Ahyani.
Wakil wali kota terpilih Teguh Prakosa mengaku tidak akan mempermasalahkan ada atau tidak adanya mobil dinas baru. Menurut dia, mobil dinas lama jika masih layak bisa digunakan. Itu tidak akan memengaruhi kinerja dan pelayanan untuk masyarakat.
“Ya kalau ada dipakai, kalau tidak ada tidak akan menjadi persoalan. Kita sama-sama paham banyak anggaran kita di-refocusing untuk penanganan Covid-19. Saya tidak akan njagakne fasilitas seperti itu. Karena niatnya memang untuk pengabdian di masyarakat,” jelas dia.
Teguh juga memastikan hal itu juga tidak akan dipermasalahkan oleh wali kota terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“Saya dan Mas Gibran tidak akan mempermasalahkan. Dalam pengabdian kami tidak akan menyoal soal fasilitas-fasilitas semacam itu. Kami sadar betul pendemi ini menyita banyak anggaran. Jadi ya tidak masalah dengan kendaraan lama. Selama masih bisa digunakan untuk bekerja saya pikit tidak ada yang perlu diributkan,” tutur Teguh. (rs/ves/per/JPR/JPC)