SRAGEN, RAKYATJATENG – Sedikitnya empat rumah di Gabusan, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen terancam hanyut ke sungai. Rumah tersebut berada di bantaran sungai. Sejauh ini, dua keluarga sudah mengungsi ke tempat aman.
Kebetulan, empat rumah tersebut berada di tikungan aliran sehingga rawan longsor. Pemilik rumah tersebut yakni Saino, 60; Sukidi, 59; Supri, 40; dan Suyadi, 45. Mereka sempat merasakan ada pergerakan tanah sekitar pukul 19.00 Senin (15/2) malam.
”Itu aliran Sungai Garuda dan Mungkung yang sudah jadi satu. Karena dampak banjir kemarin itu. Ini tanggulnya juga sudah melorot,” terang Kepala Desa (Kades) Tangkil Suyono, kemarin (16/2).
Suyono menjelaskan dua rumah rusak di bagian dapur, sedangkan dua lainnya longsor pada bagian pekarangan belakang.
”Rumah depannya masih aman. Sehingga nggak perlu mengungsi. Tapi ada sambungan listrik di atas rumah itu juga minta digeser, sudah sampaikan ke PLN. Khawatirnya rumah juga ikut gerak,” terangnya.
Pihaknya sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen. Rencananya hari ini (17/2) akan melayangkan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
”Desa akan berkirim surat, mengajukan permohonan agar diambil tindakan supaya tidak semakin parah,” terang Suyono.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen Sugeng Priyono menyampaikan, tanah di empat rumah tersebut terkikis akibat luapan aliran Sungai Mungkung dan Sungai Garuda. Sementara dua keluarga tidak berani menempati rumah karena tanah terus bergerak. Tanah yang bergerak sepanjang 70 meter.
”Dua keluarga mengungsi di rumah tetangga. Kebetulan rumah mereka di tikungan aliran air. Sehingga memang lebih rawan tergerus,” jelas Sugeng. (rs/din/per/JPR/JPC)