JAKARTA, RAKYATJATENG – Pengacara Henry Indraguna memborong sepeda kuning lipat Bamsoet Klasik seharga Rp 175 juta. Hal ini untuk mendukung UMKM Indonesia pada saat pandemi covid-19, yaitu ikut menggerakan perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Dari jumlah uang itu, Henry mendapat 10 unit sepeda kuning lipat Bamsoet Klasik. Harga satu unit sepeda itu dibanderol Rp 17,5 juta.
Perlu diketahui, pembuatan sepeda lipat itu melibatkan sekitar 28 UMKM lokal di Bandung, Jawa Barat. Kualitas sepeda tak kalah dibanding sepeda lipat import seperti Brompton, Alex Moulton dan sejenisnya yang memiliki harga jual puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Produksi sepeda dibuat limited edition, terbatas hanya seratus unit. Di setiap unitnya ada nomor seri dari 001 sampai 100. Pembeli juga akan mendapatkan sertifikat otentikasi.
“Saya bersama Animo Indonesia sengaja memproduksi sepeda ini dengan tujuan mengembangkan pelaku usaha UMKM sepeda, sekaligus mengkampanyekan penggunaan sepeda produksi anak bangsa,” kata Bamsoet menyambut pembelian 10 Sepeda Kuning Lipat ‘Bamsoet Klasik’ oleh Henry Indraguna, di Jakarta, Senin (15/2/21).
Bambang Soesatyo pun mengapresiasi langkah pengacara Henry Indraguna ini.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menuturkan sepeda ‘Bamsoet Klasik’ memiliki berat sekitar 13 kilogram.
Spesifikasi lainnya, frame set dari hi ten dengan shock absorber, brake system u brake, crankset alloy – litepro, handlebar dropbar/flatbar alloy – litepro, gear set shimano claris 8 speed, shifter shimano claris, crank litepro holotech, saddle brooks B17, pedal alloy – litepro, tire 20 inch scwalbe tanwall serta wheel set alloy – raze.
Beratnya yang ringan dan bentuknya yang menawan menjadi nilai tersendiri bagi sepeda ini. Walaupun mungil, sepeda ini memiliki kekuatan luar biasa, mampu menahan beban hingga 110 Kg.
“Jadi siapapun dengan berat di bawah 110 Kg bisa menggunakan sepeda ini dengan nyaman dan aman,” ungkap Bamsoet.
Pengacara Henry Indraguna turut mengakui kehandalan sepeda kuning lipat ‘Bamsoet Klasik’. Sebagai penyuka olahraga sepeda, dirinya memiliki sepeda lipat terkenal ‘Brompton’ dengan harga sekitar Rp 120 juta lebih.
“Ternyata anak bangsa bisa memproduksi sepeda lipat seperti Brompton, dengan harga yang jauh lebih terjangkau namun dengan kualitas yang tetap bagus,” katanya.
Karena itu, katanya, kreasi anak bangsa ini harus didukung dengan membeli dan mempromosikan kepada pecinta sepeda.
“Ini harus didukung, dengan cara membeli, menggunakan, dan mempromosikan kepada para pecinta sepeda lainnya,” pungkas Henry Indraguna. (Sen)