Boyolali Lepas dari Zona Merah, Dinkes: Imbas PPKM

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Sepekan lalu, tepatnya Senin (1/2/2021), Kabupaten Boyolali berada di zona merah Corona Virus Disease (Covid-19). Status ini disandang Kabupaten Boyolali karena pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit kian bertambah.

Namun, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata efektif untuk menekan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Terbukti sejak Selasa (2/2/2021), Kabupaten Boyolali terlepas dari zona merah, kembali ke zona oranye atau zona risiko sedang.

“Sejak tanggal 2 Februari sampai sekarang (Senin, 8/2/2021). Doakan dengan adanya PPKM ini kasus akan semakin turun, sehingga lama kelamaan Boyolali bisa menjadi zona hijau,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, saat dijumpai di kantornya, Senin (8/2/2021).

Hingga saat ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Susu tercatat sebanyak 4.864 orang, dengan 324 orang dirawat di rumah sakit, 363 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara, yang selesai isolasi 4.040 orang, dan meninggal 137 orang.

Dengan data tersebut, kondisi di Kabupaten Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 83,1 persen, sedangkan persentase kematian ada 2,8 persen.

“Dari data indeks kesehatan masyarakat ini untuk Boyolali saat ini nilainya 1,96, artinya Boyolali itu masuk zona risiko sedang atau zona oranye,” ujar Lina.

Pihaknya selalu mengimbau masyarakat untuk menerapkan 5M di setiap aktivitas, guna memutus penularan Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

Program tersebut yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (*)

  • Bagikan