KLATEN, RAKYATJATENG – Ledakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kembali terjadi di Klaten, Jawa Tengah. Dalam dua hari, tambah 326 kasus baru. Kondisi ini jadi perhatian Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten. Sebab kasus bertambah di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, ledakan kasus positif diawali 29 Januari. Terdapat tambahan 200 kasus baru. Disusul tambahan 126 kasus baru pada 30 Januari.
“Kasus baru ini pengambilan sampelnya (swab) pada 13-15 Januari. Kalau dirunut, mereka terinfeksi sebelum penerapan PPKM. Memang menunggu hasil keluar lama. Baru keluar akhir pekan kemarin,” ucap Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten Ronny Roekmito, Minggu (31/1).
Ronny menambahkan, pasien yang terpapar memiliki pola sama. Baik sebelum maupun selama penerapan PPKM. Yakni dari kontak erat dengan pasien sebelumnya, serta transmisi lokal. Tak heran temuan kasus positif baru masih tinggi di Kota Bersinar.
Ronny menduga, disebabkan pasien positif kurang disiplin jalani isolasi mandiri di rumah. Selain itu, keluarga pasien masih berinteraksi dengan penderita.
“Pasien Covid-19 di Klaten yang isolasi mandiri di rumah ada 80 persen. Sisanya isolasi komunal di Hotel Edotel (kawasan SMKN 3 Klaten) dan di rumah sakit,” imbuhnya.
Dugaan lain, pasien positif Covid-19 tanpa gejala curi-curi kesempatan keluar rumah selama isolasi mandiri. Korbannya para lanjut usia (lansia) yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Berimbas pada angka kematian yang ikut terdongkrak.
Prihatin kualitas isolasi mandiri di rumah, Ronny usul pasien terkonfirmasi diberi tanda pengenal berupa gelang. “Sementara ini yang kami siapkan untuk isolasi mandiri komunal ada di Hotel Edotel dan Panti Semedi. Masing-masing desa juga punya. Hanya saja untuk tingkat kecamatan yang tidak ada,” bebernya.
Sejatinya, pengawasan isolasi mandiri ditekankan pada satgas tingkat RW maupun Jogo Tonggo. Namun, harus diimbangi dengan ketegasan dalam penegakan aturan. Salah satunya melalui sanksi nondenda.
Sementara itu, hingga Sabtu (30/1), secara kumulatif kasus positif di Klaten mencapai 4.870. Dari jumlah tersebut, 740 di antaranya jalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah. Sedangkan 3.856 orang dinyatakan sembuh dan 274 orang meninggal dunia.
“Masyarakat harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan,” imbau Koordinator Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Klaten Cahyono Widodo. (rs/ren/fer/JPR/JPC)