Uji Coba Flyover Purwosari Diklaim Sukses

  • Bagikan
DINILAI MEMUASKAN: Flyover Purwosari kembali ditutup untuk penyelesaian pekerjaan minor dan beautifikasi. Pengguna jalan yang melintas di jalur lambat wajib berhati-hati karena proses konstruksi masih berjalan di sekitar kawasan tersebut. (ARIEF BUDIMAN/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Uji coba fungsional Flyover Purwosari, Solo, selama enam hari dan berakhir kemarin, Sabtu (26/12) diklaim sukses. Salah satu indikatornya, tidak terjadi kecelakaan alias zero accident.

Tahap selanjutnya, infrastruktur sepanjang 700 meter itu kembali ditutup per hari ini, Minggu (27/12) untuk pembuatan marka, penyelesaian pagar pengaman, penambahan kamera pemantau oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta dan lainnya.

“Evaluasi uji fungsional selama enam hari terakhir ini zero accident. Ini tujuan utama kami dalam rangka membangun struktur yang berkeamanan. Secara infrastruktur, baik untuk manuver kendaraan maupun titik krusial yang sebelumnya kami waspadai tidak ada kendala,” beber Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng Alik Mustakim, kemarin (26/12).

Meskipun flyover ditutup, akses jalur lambat tetap dibuka. Di saat bersamaan dilakukan pembuatan marka, pengecatan pedestrian, penataan taman, pemasangan lampu taman dan penerangan jalan umum. Karena itu pengguna jalan harus ekstrahati-hati.

Untuk beautifikasi, pelaksana proyek segera menyelesaikan ikon tari gabyong yang akan dipasang di ujung oprit bagian barat dan timur flyover. Ditambah pemasangan panel lampu ikonik sepanjang 200 meter di sisi kanan dan kiri terluar flyover. Bentuk panel lampu itu mirip videotron namun memanjang.

“Detailnya seperti apa, kami masih koordonasi lebih lanjut dengan pemkot.,” terang Alik.

Tahap finishing tersebut ditargetkan segera rampung, sehingga flyover dapat dioperasikan secara paripurna pada pekan pertama Februari.

Kabid Lalu Lintas Dishub Surakarta Ari Wibowo menuturkan, antusiasme masyarakat melintas di flyover cukup tinggi.

“Diperkirakan ribuan kendaraan per harinya. Kami tidak menerapkan traffic counting di sana,” jelas dia.

Kendaraan bermotor yang sebelumnya melintas di Overpass Manahan, imbuh Ari, lebih memilih lewat flyover, sehingga beban di kawasan Purwosari hingga Gendengan lebih tinggi.

Sementara itu, apakah kedepan sepeda diizinkan melintas di flyover, dishub akan membahasnya pada evaluasi bersama. “Yang pasti, saat uji fungsional, sepeda boleh melintas. Namun akan diizinkan atau tidak untuk kedepannya, masih akan dibahas. Kami membuka jika ada saran, kritik, maupun masukan dari masyarakat,” urainya. papar dia.

Kabid Perparkian Dishub Surakarta Henry Satya memaparkan, pihaknya menerapkan sistem parkir nol derajat (pararel) pada jarak 25 meter dari simpang terdekat flyover. Ini guna memfasilitasi lokasi usaha dan perkantoran yang tidak memiliki kantong parkir mandiri. “Sejauh ini lancar, aman, dan terkendali,” pungkasnya. (rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan