Kasus Pertama di Wonogiri, Ibu Melahirkan dan Bayinya Positif Covid

  • Bagikan
Ibu dan bayi terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. (IWAN ADI LUHUNG/RADAR SOLO)

WONOGIRI, RAKYATJATENG – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri masih bertambah. Hingga Senin (26/10) malam, tercatat ada 12 kasus baru.

Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan, hingga Senin (26/10) malam, secara kumulatif ada 331 warga Kota Sukses yang terpapar Covid-19. “Ada tambahan 12 kasus,” ungkap Edy.

Hingga Senin malam, ada 29 kasus terkonfirmasi positif yang belum sembuh. Rinciannya, 17 orang dirawat di rumah sakit dan 12 orang lainnya menjalani karantina khusus alias isolasi mandiri.

Saat ini, kecamatan dengan kasus aktif terbanyak adalah Tirtomoyo. Dengan total lima orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang belum sembuh.

Penambahan kasus baru ini di antaranya termasuk satu ibu hamil. Dengan begitu, secara kumulatif ada 14 ibu hamil yang terpapar Covid-19.

“Bayinya sudah lahir. Si bayi juga positif Covid-19. Ini kasus pertama di Wonogiri. Dari ibu hamil yang terkonfirmasi positif bayinya juga positif,” beber Edy.

Pasien ibu hamil yang baru saja melahirkan ini berasal dari Kecamatan Jatisrono. Saat ini, baik ibu dan sang bayi dirawat di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Berdasarkan penelusuran, si ibu memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Saat tiba di Kota Sukses, waktu persalinannya sudah dekat. Sehingga belum sempat menjalani tes swab bagi ibu hamil yang sedang digencarkan oleh Pemkab Wonogiri.

“Tujuan kami melakukan swab untuk ibu hamil yang memasuki masa kandungan trimester ketiga agar sebelum persalinan sudah diketahui status si ibu, apakah positif Covid-19 atau tidak,” terang Edy.

Dengan begitu, lanjut dia, ada kesempatan untuk dilakukan treatment atau penanganan secara cepat. Demi keamanan dan kenyamanan semuanya. Edy meminta masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, dia juga mengimbau agar pada cuti bersama dan libur panjang akhir pekan ini, masyarakat tidak melakukan perjalanan ke daerah dengan zona penyebaran Covid-19 tinggi.

“Upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 ini adalah upaya bersama, bukan hanya pemerintah saja. Masyarakat kami harapkan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin,” tandasnya. (rs/ria/per/JPR/JPC)

  • Bagikan