Pasar Harjodaksino Ditutup hingga Awal November, Pedagang Dites Swab

  • Bagikan
Dengan pengawasan dari petugas, pedagang mengemasi barang mereka karena Pasar Harjodaksino ditutup hingga awal November. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO)

SOLO, RAKYATJATENG – Penutupan sementara Pasar Harjodaksino, Solo, Jawa Tengah, untuk kali kedua ini ternyata mesti dilakukan lebih lama dari rencana.

Awalnya, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta hanya akan menutup pasar selama dua hari hingga hari ini (26/10). Namun, penutupan itu diperpanjang hingga awal November mendatang.

Kepala Disdag Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan, kebijakan itu diputuskan setelah berkoordinasi dengan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta. Seperti diberitakan sebelumnya, Disdag memang memutuskan untuk menutup Pasar Harjodaksino setelah ada dua pedagang sayur dan satu petugas kebersihan di pasar itu terkonfirmasi positif Covid-19.

“Awalnya ditutup sejak Minggu (25/10) hingga Senin (26/10) kemarin. Tapi karena ada hal yang mesti dilakukan terkait upaya memutus penyebaran Covid-19, akhirnya penutupan diperpanjang hingga 1 November,” beber dia, kemarin.

Selama pasar ditutup, upaya tracing dan uji swab masal dilakukan. Menyasar sejumlah pedagang pasar yang pernah berkontak dengan tiga pasien positif Covid-19, yakni dua pedagang dan satu petugas kebersihan.

Upaya ini perlu dilakukan mengingat temuan kasus Covid-19 di Pasar Harjodaksino berkaitan dengan sejumlah kasus positif lain yang meninggal dunia, beberapa bulan lalu.

“Paling tidak ada sekitar 50 orang yang sempat berkontak atau berada di sekitar kios pedagang yang terkonfirmasi positif itu. Dan di sejumlah titik yang sering disinggahi petugas kebersihan,” urainya.

Selain tracing, dalam sepekan penutupan pasar, pemkot melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Lurah Pasar Harjodaksino Listianto menuturkan, para pedagang dapat kembali berjualan pada 2 November. Mereka diberi waktu dua hari untuk berkemas. (rs/ves/per/JPR/JPC)

  • Bagikan