SOLO, RAKYATJATENG – Kasus Covid-19 di Solo Jawa Tengah kembali meledak. Muncul 59 kasus baru dalam sehari. Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini berasal dari klaster perkampungan dan perkantoran.
Berdasarkan data Covid-19 Kota Surakarta hingga Minggu (18/10), menunjukkan lonjakan pasien sampai 59 kasus. Secara kumulatif kasus positif Covid-19 tembus 957 kasus.
Angka tersebut merupakan penambahan kasus terbanyak sejak status kejadian luar biasa (KLB) pada 13 Maret lalu. Bahkan lebih banyak dari penambahan 15 Oktober lalu dengan kenaikan 32 kasus.
“Ya, benar. Akhir pekan lalu ada penambahan signifikan sampai 59 kasus,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih, Senin (19/10).
Penambahan kasus baru itu merupakan klaster perkampungan. Tersebar di Kelurahan Mojo, Jebres, Manahan, Kadipiro, dan Jajar. Kemudian Kelurahan Serengan, Joyosuran, Pajang, Purwosari, Baluwarti, Gilingan, Kadipiro, Sondakan, Panularan, dan Bumi. Dari sekian banyak daftar tersebut, penambahan paling menonjol terjadi di Kelurahan Bumi dan Penumping.
“Indikasinya karena mereka yang terkonfirmasi positif itu sempat menghadiri sebuah acara keluarga yang digelar di wilayah itu. Di Bumi sembilan orang positif, sementara di Penumping ada lima. Kami lanjutkan dengan tracing warga lainnya. Ada 14 warga menjalani uji swab,” terang dia.
Selain penambahan kasus di sejumlah kelurahan itu, muncul juga klaster perkantoran. Penambahan pasien positif di perkantoran ini merupakan kasus kali pertama yang muncul di klaster tersebut.
“Munculnya kasus baru ini adalah klaster perkantoran di wilayah Tipes, Kecamatan Serengan. Sebanyak 13 orang ini domisilinya tersebar di beberapa kelurahan di Solo. Nanti tracing ke siapa saja yang pernah berkontak. Harapannya tracing berlapis ini bisa menekan persebarannya,” jelas perempuan yang akrab disapa Ning itu.
Di sisi lain, jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah pada Senin (19/10) sore. Berdasarkan data Covid-19 Kota Surakarta yang diakses dari www.surakarta.go.id, hingga Senin (19/10), menunjukkan penambahan delapan kasus.
Dari 957 kasus kumulatif pada Minggu (18/10), menjadi 965 kasus kumulatif pada Senin (19/10). Rincianya, 675 orang dinyatakan sembuh, 196 orang isolasi mandiri, 58 orang menjalani perawatan, dan 36 orang meninggal dunia.
“Tambahan sore ini masih didalami dari pengembangan hasil tracing yang mana,” imbuh Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani saat dihubungi via sambungan telepon, Senin sore (19/10). (rs/ves/per/JPR/JPC)