WONOGIRI, RAKYATJATENG – Dari total 930 ibu hamil asal Wonogiri Jawa Tengah yang menjalani tes swab, 11 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Fenomena ini menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan kedisplinan menerapkan protokol kesehatan.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Wonogiri Edy Santosa menuturkan, salah seorang ibu hamil tersebut dirujuk ke RSUD dr Moewardi Surakarta karena segera melahirkan. “Dari hitungan atau perkiraan dokter, ibu hamil dari Kecamatan Slogohimo ini sudah dekat waktu persalinannya. Diperkirakan 7 Oktober (persalinannya),” ujarnya.
Hasil tracing, mayoritas ibu hamil terpapar Covid-19 bersuamikan kaum boro atau perantau yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta dan sekitarnya. Satu di antara ibu hamil juga tercatat pulang dari perantauan bersama suaminya.
“Dari 11 ini, yang terpapar dari klaster perjalanan ada sembilan (ibu hamil). Dua lainnya transmisi lokal. Yang satu suaminya pedagang, satu lagi masih kami tracing,” ungkapnya.
“Tentunya ini menjadi perhatian khusus. Mari lebih waspada lagi (terhadap Covid-19), ibu hamil rentan tertular. Sebab itu, kami lakukan tes swab bagi ibu hamil sebagai langkah antisipasi dan pencegahan,” imbuh Edy.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri Adhi Dharma menjelaskan, secara teori, belum ada yang menginformasikan transmisi vertikal penularan Covid-19 dari ibu ke janin. Namun, dari koordinasi dengan RSUD dr Moewardi, sebelumnya ditemukan kasus transmisi vertikal. “Sudah ada dua kasus, begitu lahir, bayinya di-swab dan hasilnya positif,” ucapnya.
Di lain sisi, ada penambahan tiga warga Wonogiri yang meninggal karena Covid-19. Sehingga total ada 17 warga Kota Sukses meninggal akibat Covid-19. “Sebelum meninggal, sampel swab-nya sudah kami kirim ke laboratorium. Tapi hasilnya keluar saat ketiganya sudah meninggal dunia. Mereka termasuk klaster perjalanan dari kota besar,” terang dia. (rs/ria/per/JPR/JPC)