Uji Coba Belajar Tatap Muka 5 SMP di Klaten Hari Ini Ditunda

  • Bagikan
Kepala Dinas Pendidikan Klaten Wardani Sugiyanto (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di lima SMP di Klaten yang rencananya digelar hari ini (5/10), akhirnya ditunda. Penundaan ini karena status Kabupaten Klaten yang masih zona oranye.

“Sebenarnya faktor kesiapan kami sudah cukup matang di lima sekolah tersebut. Tetapi gugus tugas, baik Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko dan Sekda Klaten Jaka Sawaldi mengatakan jika masih oranye. Kalau sudah kuning atau hijau (boleh uji coba tatap muka),” jelas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten Wardani Sugiyanto.

Lebih lanjut Wardani menjelaskan, uji coba pembelajaran tatap muka akan dipersiapkan kembali sambil menunggu status Klaten menjadi zona kuning maupun hijau. Terutama di lima SMP yakni SMPN 2 Klaten, SMPN 1 Kebonarum, SMPN 1 Kemalang, SMPN 1 Gantiwarno, dan SMPN 1 Karangdowo.

“Semoga minggu depan pada 12 Oktober bisa kita laksanakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas ini. Bersamaan dengan SMA yang ditunjuk oleh provinsi,” jelas Wardani.

Sementara itu, Bagian humas SMPN 2 Klaten Tonang Juniarta membenarkan penundaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas tersebut. Informasi penundaan itu diterimanya pada Sabtu (3/10), usai disdik melakukan pertemuan dengan gugus tugas, yakni Pjs bupati Klaten.

“Ada beberapa persyaratan tambahan dari gugus tugas yang harus ada. Yakni izin tertulis dari kecamatan, izin tertulis dari puskesmas. Termasuk surat izin orangtua hitam di atas putih dengan pernyataan dalam kondisi sehat dan tidak sedang menjalani karantina,” jelas Tonang.

Dalam surat izin orangtua itu juga perlu ditambah dengan sejumlah klausul. Salah satunya apabila terjadi sesuatu pada siswa, menjadi tanggung jawab orangtua. Maka itu, atas adanya persyaratan tambahan itu pihak SMPN 2 Klaten langsung menindaklanjuti.

“Pekan ini akan dilengkapi, berkirim surat pagi dan nunggu surat balasan. Senin (hari ini), kami akan melakukan pemetaan ulang siswa yang diizinkan,” papar Tonang.

Jika terealisai, sebenarnya uji coba pembelajaran tatap muka terbatas hanya akan diikuti 10 siswa setiap harinya. Mereka wajib menggunakan masker dan face shield sebagai bentuk penerapan protokol pencegahan Covid-19.

“Nantinya pada hari pertama guru mencatat bagaimana berjalannya dalam satu hari. Hasil evaluasi itu yang akan menjadi rujukan di hari berikutnya. Dicoba satu pekan dulu bagaimana, kemudian bagaimana jika dilanjutkan di pekan berikutnya,” pungkasnya. (rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan