Kapalnya Dihantam Kapal Kargo, Satu ABK Asal Rembang Hilang di Laut

  • Bagikan
KEROAK: Kondisi kapal milik warga Rembang setelah terjadi kecelakaan di wilayah sekitar 20 mill kemarin (19/9). (SATPOLAIR REMBANG FOR RADAR KUDUS)

REMBANG, RAKYATJATENG – Satu dari 18 anak buah kapal (ABK) KM SK Baru tenggelam di laut setelah kapal yang mereka tumpangi dihantam kapal kargo di perairan Rembang. Hingga kemarin siang korban masih belum ditemukan. Pencarian pun diperluas hingga ke Lamongan, Jawa Timur.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu 19/9 sekitar pukul 01.00. Lokasinya di laut jawa 18 mill utara perairan Rembang titik Koordinat 24°26’23.16”. Petaka itu melibatkan kapal kargo yang bermuatan peti kemas dengan kapal nelayan Mini Pursean KM. SK Baru GT 22 milik sodikin yang saat itu dinahkodai Munif dan 19 anak buah kapal (ABK) lainnya.

Mereka melaut menuju Laut Jawa. Dalam perjalanan sekitar 20 mil dari tepi, terjadilah kecelakaan itu. Kapal pun mengalami kerusakan pada bagian depan. Salah satu ABK yang bernama Kandar terpental. Lalu tercebur.

Nakhoda berusaha mencari korban di sekitar TKP namun tidak diketemukan. Selanjutnya nakhoda pun memutuskan kapal untuk dibawa pulang ke Rembang di sadarkan di Pelabuhan Bonang, Lasem.

Kapal masih bisa mengapung. Tetapi bagian depan mengalami kerusakan dengan lebar sekitar tiga meter.

Kasat Polair Polres Rembang Sukamto menyampaikan hingga kemarin satu korban itu masih dalam pencarian. Pencarian itu melibatkan tim gabungan. Ada Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, petugas pos TNI AL, Polair, dan masyarakat sekitar.

Pencarian itu dilaksanakan bersama-sama di wilayah Rembang dan sekitarnya. Selain itu juga menyisir di wilayah tepi. ”Memastikan juga kepada jajaran kami. Satpolair ada di perbatasan Tuban. Kemudian ada juga di Lamongan,” katanya.

Informasi itu memang ia sampaikan di wilayah yang sudah masuk provinsi Jawa Timur itu. Karena bisa jadi korban terbawa arus dan angin kencang. Sehingga bisa sampai wilayah Tuban ataupun Lamongan.

Pihaknya akan berupaya untuk mencari korban. Sambil melihat perkembangan tiga hari sampai sepekan. Apabila masih tidak ditemukan karena situasi, kata dia, maka pencarian akan dihentikan. (ks/vah/ali/top/JPR/JPC)

  • Bagikan