PURWOKERTO, RAKYATJATENG – Bupati Banyumas Achmad Husein mengingatkan warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, lebih berhati-hati dan mewaspadai maraknya klaster keluarga dalam penularan COVID-19.
“Kita sekarang harus lebih hati-hati lagi, harus lebih waspada, jangan ceroboh, jangan menyepelekan, dan jangan tidak peduli (terhadap COVID-19),” kata Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (15/9/2020).
Dalam hal ini, kata dia, sesama warga harus peduli dan saling menjaga terutama terhadap bahaya yang ditimbulkan dari klaster keluarga.
Ia mengatakan hal itu disebabkan jika dalam satu keluarga ada satu orang yang terkena COVID-19, akan dapat menularkan kepada seluruh anggota keluarga yang lain.
“Kejadian ini sudah terjadi di Kelurahan Rejasari, Kecamatan Purwokerto Barat. Satu ibu yang tertular kemudian dia menularkan kepada suaminya, kemudian menularkan kepada dua anaknya, kemudian menularkan kepada empat cucunya, sehingga satu keluarga ikut tertular semuanya dan ibu tadi akhirnya meninggal dunia,” katanya.
Terkait dengan hal itu, Bupati menegaskan setiap warga agar saling menjaga satu dengan lainnya dan saling mengingatkan untuk selalu memakai masker setiap kali keluar rumah karena di luar rumah terlalu banyak terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang terlihat sehat namun ternyata membawa virus corona atau COVID-19.
“Kalau kita kontak dengan OTG, bisa tertular, kalau imunitas kita rendah, itu akan menjadikan gejala. Oleh sebab itu, tolong jaga masing-masing keluarga terutama orang yang telah berusia di atas 55 tahun dengan penyakit pemberat lainnya seperti asma, penyakit gula, gagal ginjal, darah tinggi dan sebagainya,” tegasnya.
Ia mengatakan jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit-penyakit tersebut, anggota keluarga lainnya diharapkan untuk mengingatkan agar yang bersangkutan menjaga diri.
Berdasarkan data yang disajikan melalui laman covid19.banyumaskab.go.id per 15 September 2020, pukul 15.03 WIB, di Kabupaten Banyumas sejak terjadinya pandemi tercatat sebanyak 367 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 300 orang atau 81,7 persen dinyatakan sembuh, 58 orang atau 15,8 persen masih dalam perawatan, dan 9 orang atau 2,5 persen meninggal dunia. (Antara)