GROBOGAN, RAKYATJATENG – Rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Jawa Tengah kepada 176 warga binaan Rutan Kelas II B Purwodadi diwarnai jeritan salah seorang warga binaan. Ada beberapa yang terlihat ketakutan saat berhadapan dengan petugas dari Tim Covid-19 Grobogan.
Rutan menjadi tempat yang memiliki risiko penularan tinggi. Lantaran ruang yang sempit dan banyaknya warga binaan yang ada di dalamnya. Meski di rutan, kondisi rapid test juga terlihat gaduh karena beberapa peserta yang takut disuntik petugas yang akan mengambil sampel darahnya untuk keperluan pemeriksaan rapid test.
Tidak berapa lama, jeritan kecil terdengar dari bibir perempuan yang ditahan karena kasus pembuangan bayi beberapa waktu lalu. Meski demikian, ia akhirnya lega setelah diambil sampel darahnya.
Tak hanya warga binaan, sebanyak 45 petugas juga diambil sampelnya dalam uji swab mandiri. Dalam uji swab mandiri ini, para pegawai rutan terlihat santai saat hendak diambil sampel lendir dari hidung. Rata-rata dari mereka mengaku pemeriksaan swab ini baru dilakukan kali pertama, namun mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak dari rumah.
Kepala Rutan Kelas IIB Purwodadi Solichin mengatakan, kegiatan rapid test untuk seluruh WBP dan uji test swab untuk seluruh pegawai dilaksanakan guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan Rutan Kelas IIB Purwodadi.
“Nanti, kalau ada yang reaktif langsung diisolasi dan kita sudah menyiapkan ruang untuk isolasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Dinas Kesehatan Grobogan dr Pungki Aditya mengatakan, dalam pelaksanaan pengambilan sampel rapid tes dan swab ini melibatkan 13 orang. ”Nanti kalau ada yang reaktif akan dilaksanakan isolasi mandiri selama tujuh hari ditambah tiga hari untuk evaluasi. Untuk pengobatannya sudah siapkan di puskesmas masing-masing. Kalau di Purwodadi bisa dilakukan di Puskesmas, RSUD dr Soedjati, atau bisa langsung ke Dinas Kesehatan,” jelasnya.
Dari pelaksanaan rapid test, seluruh warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas IIB Purwodadi dinyatakan nonreaktif. Sementara untuk para pegawai yang mengikuti swab, hasilnya baru diketahui tujuh hari ke depan. “Alhamdulillah, hasil rapid test narapidana dan tahanan semuanya nonreaktif. Untuk swab hasilnya menunggu tujuh hari bisa keluar,” katanya. (ks/int/top/JPR/JPC)