SOLO, RAKYATJATENG – Pemkot Surakarta, Jawa Tengah, menjanjikan para pedagang Pasar Klewer sisi timur dapat menempati pasar permanen pada awal Oktober. Revitalisasi terus dikebut agar tidak meleset dari target tersebut.
Sesuai kontrak kerja, pembangunan pusat sandang tersebut rampung pada 30 September.
“Kalau akhir September selesai, tentu akan ada uji coba untuk melihat kelengkapan. Mulai pengecekan listrik dan lainnya. Kalau evaluasinya sudah baik, semua pedagang segera dipindahkan dari pasar darurat ke bangunan pasar yang baru,” beber Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta Heru Sunardi.
Proyek senilai Rp 48 miliar tersebut mampu menampung 524 pemegang surat hak penempatan (SHP) kios. Disdag telah berkoordinasi dengan pedagang Pasar Klewer timur, termasuk melakukan inventarisasi pedagang yang belum punya NPWP agar segera melengkapi persyaratan dokumen penempatan kios baru.
Setelah seluruh pedagang boyongan, disdag segera membongkar pasar darurat di Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta. Targetnya 9 November 2020.
Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Endra Bekti Nusantara memastikan progres revitalisasi semakin dipacu dalam sebulan terakhir.
“Awal tahun sempat ada kendala kala pandemi karena ada pembatasan tenaga dan jam kerja hingga keterlambatan distribusi material. Tapi sudah teratasi, saat ini progres penyelesaian sudah 88 persen,” pungkasnya. (rs/ves/per/JPR/JPC)
