SUKOHARJO, RAKYATJATENG – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, belum memberikan izin kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bagi seluruh jenjang sekolah. Mengingat status pandemi Covid-19 di Kota Makmur masih zona oranye.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengungkapkan, wilayah Sukoharjo masih masuk dalam zona oranye pandemi. Bahkan, masih berstatus kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 dan kemungkinan bisa diperpanjang hingga akhir September mendatang.
”Status masih oranye, sekolah dibuka tatap muka itu bagi wilayah yang sudah zona hijau,” tegas Wardoyo Wijaya, kemarin (30/8).
Menurut Wardoyo, masih ada kecenderungan penularan Covid-19 di Sukoharjo. Ini mengingat jumlah pasien positif masih bertambah setiap harinya. ”Positif masih tambah terus, kemungkinan bisa diperpanjang,” katanya.
Lalu, bagimana dengan sekolah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi seperti SMA dan SMK? Wardoyo dengan tegas menyebut sekolah yang ada di wilayah Sukoharjo belum diizinkan KBM tatap muka.
”Kalau Pak Ganjar (gubernur Jateng, Red) membolehkan buka, ya silakan. Tapi SMA dan SMK di Sukoharjo ini ada di wilayah Sukoharjo. Jadi belum boleh tatap muka,” papar bupati.
Pihaknya menghormati kebijakan pemprov mengizinkan sekolah buka. Namun, lanjutnya, pemprov juga harus memahami kebijakan pemerintah kabupaten.
”Sukoharjo masih oranye, yang diizinkan hijau. Kami menghormati keputusan Pak Ganjar, tapi di Sukoharjo harus menghormati Sukoharjo, karena masih KLB,” ucap dia.
Meski begitu, jika ada siswa atau pelajar asal Sukoharjo yang bersekolah di luar Kabupaten Sukoharjo di mana sekolahnya sudah menggelar tatap muka, Wardoyo tidak melarang untuk sekolah. ”Kabupaten lain silakan. Kalau sudah buka, silakan sekolah. Yang saya larang di lingkungan Sukoharjo,” tandasnya. (rs/kwl/per/JPR/JPC)