BOYOLALI, RAKYATJATENG – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan perkembangan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh di wilayah ini hingga Rabu sebanyak 223 orang.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina ada sebanyak 223 orang yang sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali.
Menurut Ratri S Survivalina untuk kasus konfirmasi positif di Boyolali hingga Rabu totalnya sebanyak 289 kasus dengan rincian 47 kasus dalam kondisi dirawat, empat kasus isolasi mandiri, dan 15 kasus meninggal dunia, sedangkan sebanyak 223 orang lainnya selesai isolasi.
Ratri mengatakan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Boyolali dengan adanya penambahan kasus konfirmasi yang sebelumnya yakni suspek 92 kasus, Discarded 1.356 kasus, Probabel 59 kasus, dan konfirmasi 289 kasus.
“Sebanyak 289 kasus positif itu, berasal dari 21 klaster di Boyolali,” kata Ratri.
Menurut Ratri dari hasil tracking terhadap kasus positif COVID-19 oleh tim Satgas Boyolali, hingga saat ini di Kabupaten Boyolali, sudah diidentifikasi ada 21 klaster.
Hal tersebut, lanjut Ratri, di antaranya, ada klaster yang statusnya sudah berhenti seperti klaster Pasar Peterongan sebanyak 22, klaster Lamaran di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel sebanyak 20 kasus positif, klaster Merti Desa di Desa Kalangan, Kecamatan Klego sebanyak 10 kasus.
Sementara itu menurut Ketua Pengurus BMT Tumang Dwi Rochmiyathy pasien terkonfirmasi dari klasternya sebanyak delapan orang. Namun, masyarakat diminta tenang mengingat pasien yang terkonfirmasi tersebut sudah dinyatakan sembuh semuanya.
Dwi Rochmiyathy menjelaskan penyebaran COVID-19 klaster tempatnya bekerja bermula dari AZ yang telah dinyatakan positif dan meninggal dunia. Pihaknya kemudian melakukan pelacakan sebanyak 75 orang.
Jumlah yang masuk didaftar tracking ada 75 orang. Terkonfirmasi negatif ada 67 orang. Terkonfirmasi positif ada delapan orang, dan sudah dinyatakan sembuh semua.
Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap tenang, dan tidak perlu khawatir karena telah dilakukan sterilisasi di kantor semua cabang serta menerapkan protokol kesehatan. (Antara)