BOYOLALI, RAKYATJATENG – Setelah Pasar Ampel, giliran Pasar Sunggingan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ditutup sementara mulai Selasa-Kamis (4-6/8).
Penutupan itu buntut dari satu pedagang yang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali Karsino menjelaskan, penutupan sudah disosialisasi ke seluruh pedagang. Agar pedagang dan pembeli tidak kecele.
“Selama ditutup, pasar akan disterilkan dengan penyemprotan disinfektan,” terangnya.
Penyemprotan disinfektan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari area parkir hingga ke bangunan dalam pasar. Selama penutupan, akses masuk pasar dijaga petugas gabungan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sunggingan, satuan polisi pamong praja (satpol PP), dan dinas perhubungan (dishub). Penjagaan ketat itu guna mengantisipasi pedagang atau pembeli yang nekat.
Adanya tambahan satu pedagang pasar tradisional yang terkonfirmasi positif, didagperin bakal mempertegas penerapan protokol kesehatan. Seluruh UPT pasar di Kota Susu bakal dikumpulkan. Selanjutnya menyosialisasikan protokol kesehatan ke pasar-pasang di bawah naungan masing-masing.
Salah satu poinnya, pedagang dan pengunjung wajib mengenakan masker. Jika ditemukan pedagang yang tidak mengenakan masker, langsung diminta pulang. “Kami tidak menyediakan masker lagi. Demikian juga pengunjung atau pembeli. Harus tertib dan menaati protokol kesehatan,” tegasnya. (rs/wid/per/JPR/JPC)