Longsor Pembangunan Prigi di Kemuning Tewaskan 1 Pekerja, 4 Luka-Luka

  • Bagikan
Lokasi longsor di lahan warga Desa Kemuning, Ngargoyoso dipasang garis polisi. (RUDI HARTONO/RADAR SOLO)

KARANGANYAR, RAKYATJATENG – Pembangunan talut atau prigi di lahan salah seorang warga di Dusun Ngetep RT 002 Rw XIV, Desa Kemuning, Ngargoyoso mengakibatkan tanah longsor, Kamis (30/7) siang. Lima orang pekerja tertimpa longsoran dan satu orang di antaranya tewas.

Menurut salah satu saksi, Ardian, 30, kejadian longsor tersebut bermula ketika lima pekerja sedang mengerjakan fondasi untuk talut pada bangunan dapur milik Wiro Ngadiman. Lima pekerja itu yakni Suwarno, 36; Sudarno, 48; Ngadiman, 50; Sugimin, 49; dan Pono, 45.

Lima pekerja tersebut membuat cakar ayam untuk pembangunan fondasi talut atau prigi penyangga bangunan dapur. Fondasi itu berada di bawah bangunan rumah. Posisi galian untuk fondasi dengan bangunan di atasnya mencapai 4 meter.

Di tengah-tengah penggalian untuk cakar ayam, terjadi longsoran bongkahan tanah dari atas dan langsung menimpa lima pekerja tersebut.

“Dua orang yang berada di atas kubangan galian fondasi cakar ayam bisa selamat. Tapi untuk yang tiga orang, Pak Sudarno, Ngadimin, dan Suwarno tertimbun tanah setinggi kurang lebih 1 meter. Pak Sudarno dan Ngadimin dirawat di rumah sakit, sedangkan Pak Suwarno meninggal dunia karena tertimbun,” kata Ardian.

Evakuasi ketiga korban dilakukan sejumlah warga, relawan, dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganganyar. Serta dibantu anggota TNI dan Polri. Dua pekerja yang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit lantaran lemas dan sesak napas.

“Awalnya secara manual, evakuasi menggunakan tangan. Setelah melihat kepala dua orang, yakni Pak Darno sama Pak Ngadiman, kemudian evakuasi menggunakan cangkul. Kalau yang Pak Suwarno itu posisinya telungkup,” ucap .

Kepala Desa Kemuning Widadi Nur Widiyoko mengungkapkan, pembangunan rumah milik Wiro Ngadiman tersebut dilakukan sejak dua pekan lalu. Rencananya bangunan itu akan dijadikan pabrik plastik. Kelima korban longsor merupakan warga setempat, yang tinggal masih satu desa dengan pemilik bangunan.

“Beberapa hari lalu pengerjaannya sudah sampai ke proses pekarangan, kemudian ini tadi rencananya membangun dapur. Tapi karena posisi tanahnya perbukitan, agar tidak terjadi longsor, pemilik rumah dan pekerja membangun fondasi prigi. Untuk penahan agar tanah yang di atas tidak longsor ke bawah,” terangnya. (rs/rud/per/JPR/JPC)

  • Bagikan