Kasus Covid-19 Klaten Meledak Lagi, Tambah 20 Orang Positif, 1 Meninggal

  • Bagikan
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten Cahyono Widodo. (ANGGA PURENDA/RADAR SOLO)

KLATEN, RAKYATJATENG – Ledakan kasus Covid-19 gelombang kedua terjadi di Klaten dengan penambahan 20 pasien positif dalam sehari pada Rabu (15/7). Dari jumlah itu, 19 orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten Cahyono Widodo menjelaskan, dari 20 kasus tersebut, 12 orang di antaranya dari Kecamatan Tulung, lima orang asal Kecamatan Klaten Utara, dan tiga orang dari Kecamatan Polanharjo.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, satu dari 12 pasien yang berasal dari Kecamatan Tulung itu telah meninggal dunia pada 12 Juli lalu. Namun, hasil tes swab yang menyatakan positif Covid-19 baru keluar kemarin. Yang bersangkutan adalah J, 41, sebelumnya dirawat di RSU Islam Klaten.

Sementara 11 pasien lainnya masih dirawat di rumah sakit. Mereka yakni RL, 39; WHA, 8; SAS, 53; W, 54; NS, 41; PAA, 65; SS, 61; P, 69; M, 42; AAA, 38; dan HPH, 2. Mereka menjalani tes swab pada 13 Juli dan hasilnya keluar kemarin.

Dikatakan Cahyono, kasus penularan ini berawal dari dua pasien positif Covid-19 yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan di Kudus. Sepekan sekali mereka pulang ke Klaten setiap akhir pekan.

“Salah satu dari mereka memang sudah dalam kondisi sakit dan dirawat di Klaten yang ternyata positif Covid-19,” jelas Cahyono usai mengikut rapat terbatas di ruang B2 Setda Klaten terkait penambahan 20 kasus tersebut, hari ini.

Sementara itu, untuk pasien positif Covid-19 dari Kecamatan Polanharjo berinisial AH, 29; AAM, 31 tahun; dan RAH, 7 tahun. Ketiga pasien sebelumnya juga telah melakukan tes swab pada 13 Juli yang hasilnya keluar pada hari ini.

“Ini juga ada kaitannya dengan klaster Kudus. Memang penularan pasien yang berasal dari Kecamatan Tulung dan Polanharjo diduga sama-sama tertular dari orang yang kesehariannya bekerja di Kudus sebagai karyawan, tapi berbeda orangnya,” jelas Cahyono.

Adapun lima pasien dari Kecamatan Klaten Utara dengan inisial ARA, 13 tahun; S, 72 tahun; SP, 67 tahun; RPH, 41 tahun; dan VRM, 7 tahun. Kelima pasien dilakukan tes swab pada 9 Juli dan 10 Juli. Hasilnya juga baru diketahui kemarin.

“Kalau yang Kecamatan Klaten Utara itu berbeda dengan kasus penularan di Kecamatan Tulung yang merupakan klaster Kudus. Kalau dari Kecamatan Klaten Utara ini satu blok sendiri,” jelas Cahyono.

Ditambahkan Cahyono, saat ini 19 pasien positif dirawat di empat rumah sakit yang berbeda. Enam pasien positif dirawat di RSD Bagas Waras Klaten, lima pasien di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, lima pasien di RSU Islam Klaten, dan tiga pasien di RS PKU Muhammadiyah Delanggu.

Dengan penambahan 20 kasus tersebut, saat ini jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Klaten menjadi 89 orang. Di antaranya 37 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 47 orang dinyatakan sembuh serta lima orang meninggal dunia.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten Sri Mulyani meminta warga Klaten untuk tetap tenang dan tidak boleh panik. Meski begitu, penambahan 20 pasien positif Covid-19 dalam sehari membuatnya kaget sehingga langsung melakukan rapat terbatas dengan camat yang terkait.

“Penambahan kasus ini terutama berasal dari warga Klaten yang bekerja di luar daerah. Maka itu, saya harapkan warga Klaten yang bekerja di luar daerah ada kewajiban untuk dilakukan pendataan oleh gugus tugas,” jelasnya.

Dirinya juga meminta warga Klaten untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Termasuk diminta kejujurannya sehingga tidak sampai terjadi penambahan 20 kasus dalam sehari.

“Saya minta warga yang hasil rapid test-nya reaktif tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari lamanya. Apalagi keluarnya hasil tes swab itu harus menunggu lima hari hingga seminggu lamanya,” pungkasnya. (ren/ria)

(rs/ren/per/JPR/JPC)

  • Bagikan