SOLO, RAKYATJATENG – Kebakaran hebat terjadi di toko kimia Brataco Chemika (Bratachem), Rabu (15/7) malam. Beruntung, tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, toko kimia yang beralamat di Jalan dr Rajiman No. 457 Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, ini ludes dilalap si jago merah.
Kepala Dinas Damkar Kota Surakarta Sutarjo mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya kebakaran di lokasi sekitar pukul 18.30. Setelah itu, sejumlah armada milik Dinas Damkar Surakarta diterjunkan ke lokasi. Serta mendapat bantuan armada dari Karanganyar dan Sukoharjo.
“Saat anggota tiba di lokasi, api sudah membesar karena yang terbakar bahan kimia. Tadi proses pemadaman sendiri memakan waktu sekitar 1 jam. Saat ini sedang dalam proses pendinginan. Berapa lama (proses pendinginan, Red) kita juga belum bisa memastikan. Api harus benar-benar mati. Karena api kecil saja, kalau kena cairan kimia bisa memicu kebakaran susulan,” urai Sutarjo.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai meninjau langsung proses pemadaman. Kapolresta mengatakan, saat kejadian toko sudah dalam keadaan kosong. Karena toko sudah tutup sekitar pukul 16.00 dan semua pegawai sudah pulang.
“Kejadian saat kondisi toko sudah tutup. Setelah mendapat info, kita langsung menuju TKP untuk membantu proses pemadaman. Tadi arus lalu lintas sempat kita alihkan mengingat TKP berada di jalan utama yang ramai lalu lalang kendaraan,” papar dia.
Kapolresta belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran di salah satu distributor bahan-bahan kimia itu. Pihaknya masih menunggu kondisi TKP benar-benar aman sehingga proses pemeriksaan bisa optimal.
“Kita masih menunggu pendinginan dari dinas damkar. Kemudian ini kan toko kimia, di dalam banyak barang yang dimungkinkan bisa menimbulkan ledakan susulan. Selain itu, yang berbahaya itu uap sisa kebakarannya. Jangan sampai saat olah TKP malah ada anggota yang celaka. Setelah dipastikan aman, baru dilakukan olah TKP,” katanya.
Ditambahkan Kapolresta, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi yang saat kejadian berada di lokasi, guna mengetahui sumber awal api.
“Nanti kepala toko juga akan kita mintai keterangan lebih lanjut untuk mengetahui berapa kerugian yang dialami pascakejadian ini,” pungkasnya. (atn/ria)
(rs/atn/per/JPR)