Deteksi Rabies, Monitoring Hewan Ternak di Salatiga Diintensifkan

  • Bagikan
Drh Christina saat mengambil sampel darah sapi untuk pemeriksaan dan memastikan tidak terkena penyakit. (Dhinar Sasongko/Jawa Pos Radar Semarang)

SALATIGA, RAKYATJATENG – Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Salatiga, Jawa Tengah, mulai mengintensifkan monitoring kesehatan hewan ternak. Monitoring dilakukan dengan pengambilan sampel darah hewan.

“Pengambilan sampel ini untuk monitoring penyakit rabies. Jadi sampel darah dari hewan akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap penyakit rabies,” terang drh Cristina Susilaningsih dari Dinas Peternakan.

Hingga saat ini pihaknya tidak menemukan kasus rabies. Selain rabies juga monitoring penyakit antrak dan brucellosis yang merupakan penyakit zoonosis.

Pihaknya meminta para pemilik hewan untuk tetap menjaga higiene sanitasi kandang dan alat alatnya.

“Termasuk juga higiene personal (peternak sendiri), perhatikan kesehatan hewan ternak, pakan,” jelasnya.

Beberapa waktu lalu, lanjutnya, pemilik kucing resah dengan virus Panleukopenia. Virus ini menyerang kucing dan berakibat fatal bagi yang terkena.

“Tapi bukan mendadak, melainkan sudah sakit beberapa hari. Mungkin pemilik kurang memperhatikan kondisi kucingnya. Selain itu memang virusnya cepat,” tutur Christina.

Virus ini tidak menular ke manusia. Virus ini hanya menular antar kucing. (sas/zal/bas/JPC)

  • Bagikan